Pemkab Parimo Minta Keterlibatan PMI dalam Penanganan COVID-19

oleh -
Wakil Bupati Badrun Nggai meresmikan Markas besar PMI Parimo, Senin (26/07). (FOTO: media.alkhairaat.id/ Mawan)

PARIMO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Parigi Moutong (Parimo), Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) mengajak Palang Merah Indonesia (PMI) untuk berkolaborasi dalam penanganan dan pengendalian pandemi Covid-19 di wilayah itu.

Wakil Bupati Parimo, Badrun Nggai mengatakan, penanganan pandemi Covid-19 perlu adanya keterlibatan organisasi di luar pemerintah, salah satunya PMI yang selalu menjadi garda terdepan, sehingga perlu di gandeng dalam memantapkan pengendalian wabah virus tersebut.

Kata dia, pengendalian dimaksud tidak hanya pada langkah testing, tracing dan treatmen (3T), melainkan didukung dengan promosi kesehatan. Bagian ini salah satu peran PMI membantu pemerintah, memberikan edukasi dan mengajak masyarakat ikut berpartisipasi menyukseskan program vaksinasi.

“Saat ini penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) perlu mendapatkan sosialisasi yang masif, dalam penerapan protokol kesehatan,” ucap Wakil Bupati, saat peresmian Markas PMI, Senin (26/07).

BACA JUGA :  Bawaslu Poso Ajak Masyarakat Beri Masukan Terhadap Paslon Pilkada 2024

Ia menyampaikan, saat ini Parimo telah masuk status zona orange penyebaran virus corona, oleh karena itu pencegahan dan pengendalian harus lebih optimal, yang mana setiap kecamatan desa/kelurahan telah dibentuk Satuan tugas (Satgas) penanganan Covid-19, dengan harapan tim yang sudah terbentuk mampu menekan angka penularan di tengah masyarakat.

Ia berharap, PMI juga memiliki banyak relawan yang tersebar di wilayah, sehingga gugus tugas yang ada perlu menggandeng mereka dalam melakukan upaya-upaya penanganan.

BACA JUGA :  Masjid Nur Hidayah Bangkep Juara I Percontohan dan Ramah Tingkat Nasional

“Selain membantu melakukan pencegahan dan pengendalian COVID-19, PMI juga hadir membantu pemerintah setempat dalam kegiatan pemulihan akibat dampak bencana gempa yang melanda Kota Palu, Kabupaten Sigi, Donggala dan sebagian Parigi Moutong pada 28 September 2018,” jelasnya.

Ia menambahkan, dengan hadirnya markas baru PMI Parimo dapat menambah spirit dalam melayani masyarakat dari berbagai sisi sosial kemanusiaan sebagai upaya membantu tugas pemerintah .

“Keikutsertaan mereka dalam program pemulihan pascabencana mulai dari tahun 2019 hingga saat ini, apa yang telah dilakukan PMI selama masa rehabilitasi dan rekonstruksi sangat kami apresiasi,” tutupnya.

BACA JUGA :  Masyarakat Sigi Kota Dapat Pelatihan Pengelolaan Kopi

Reporter: Mawan
Editor : Yamin