MOROWALI – Pemerintah Kabupaten Morowali menggelar Musyawarah rencana pembangunan daerah (Musrenbang) Tahun 2023, di Kantor Bupati, Senin (14/03).
Musrenbang tersebut mengusung tema “Pemantapan Kesejahteraan Bersama dengan Memajukan Infrastruktur dan Pelayanan Publik”.
Saat membukan kegiatan, Bupati Morowali, Taslim menyampaikan, Musrenbang digelar untuk mendapatkan masukan dari para stakeholder dalam rangka penyempurnaan rancangan kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Morowali Tahun Perencanaan 2023.
“Tujuannya adalah, diharapkan hasil pelaksanaan Musrenbang Tahun 2023 dapat menyepakati isu strategis terkait permasalahan pembangunan. Menyepakati tema pembangunan dan menyepakati prioritas pembangunan,” katanya.
Bupati mengungkapkan, pelaksanaan Musrenbang adalah salah satu rangkaian tahapan perencanaan setelah melaksanakan penjaringan aspirasi masyarakat, melalui Musrenbang tingkat desa/kelurahan, tingkat kecamatan untuk menyusun dokumen RKPD.
“Musrenbang Tahun ini, sesuai amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang sistem perencanaan pembangunan nasional dan Permendagri nomor 86 Tahun 2017. Olehnya saya tekankan, untuk semua program usulan prioritas harus mempunyai asas manfaat,” tegasnya.
Ditambahkannya, ada beberapa kendala isu strategis dan tantangan tahun ini yang harus segera tuntaskan dan harus masuk dalam usulan prioritas. Pertama, meningkatnya tuntutan masyarakat terkait pemenuhan pelayanan kebutuhan dasar. Kedua, masih tingginya angka kemiskinan Kabupaten Morowali, dimana diketahui Tahun 2022 angka kemiskinan naik sebesar 0,32 persen, yang disebabkan dari bencanan non alam covid 19 secara nasional.
Tiga, angka pengangguran Tahun 2022 mengalami kenaikan 0,5 persen dari tahun sebelumnya. Empat, ketimpangan pertumbuhan ekonomi masih didominasi oleh sektor pertambangan, kontruksi dan industri pengolaan sementara sektor pertanian dan perikanan mengalami pertumbuhan yang sangat lambat. Sementara, sebagian besar masyarakat Morowali bergerak di dua sektor tersebut. Lima, Morowali masih terdapat tujuh kecamatan 44 desa lokus stunting.
Bupati berharap, melalui Musrenbang tersebut, diharapkannya penyelenggaraan pembangunan Tahun 2023 harus lebih terarah, terukur dan akuntabel, menjawab isu-isu yang strategis yang ada, serta mampu menjawab permasalahan dan tatangan yang dihadapi pemerintah daerah dan masyarakat Morowali secara tepat dan strategis.
“Dibutuhkan sinergitas, kolaborasi seluruh pemangku kepentingan dalam pelaksanaan musrebang hari ini, semoga apa yang dihasilkan menjadi pedoman dalam menyusun RKPD Tahun 2023 untuk mencapai tujuan bersama mewujudkan masyarakat morowali sejahtera bersama”. Harapannya.
Turut hadir dalam kegiatan itu diantaranya, Wakil Bupati Morowali, H. Najamudin, Ketua DPRD Morowali, Kuswandi, Para Unsur Forkompimda Morowali, Para Pimpinan Unit Kerja Vertikal se-Kabupaten Morowali, Sekretaris daerah dan Asisten Lingkup Pemkab Morowali, Ketua Tim-PKK Morowali, Ketua Lembaga Adat Morowali, Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Para Camat se-Kabupaten Morowali. \
Sementara, peserta yang mengikuti secara virtual, diantaranya Pejabat Eselon III dan IV, Pejabat Fungsional di lingkup Pemkab Morowali, serta Para Kepala Puskesmas Se-Kabupaten Morowali.
Acara tersebut diisi dengan dengan diskusi. Bertindak sebagai moderator, Asisten III Bidang Administrasi Umum Husban Laonu, Narasumber Ketua DPRD tentang Pokok-pokok pikiran DPRD, Perwakilan BPK Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) tentang Peran BPKP dalam mengawal pembangunan di Kabupaten Morowali, Kepala Bapelitbangda Provinsi Sulteng, tentang sinergitas perencanaan program antara pemerintah provinsi dan kabupaten, Kepala Bapelitbanda Morowali, tentang rencana kerja pemerintah daerah Kabupaten Morowali Tahun 2023.
Reporter : Harits
Editor : Yamin

