DONGGALA – Pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Donggala, Sofyan Dg. Malaba memimpin rapat persiapan Festival Tenun Donggala 2023, Jumat (07/07).
Rapat yang dihadiri sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Donggala tersebut membahas soal teknis dan pembentukan panitia dengan tugas masing-masing tim kerja yang melibatkan Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Koperasi dan UMKM, Dinas Pariwisata, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Dinas Kominfo, Satpol PP, Dinas Perhubungan, dan beberapa bagian Setdakab Donggala.
“Perlunya rapat ini karena kegiatan Festival Tenun Donggala bukan saja milik Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, tapi ini milik Kabupaten Donggala yang harus digaungkan bersama, sehingga kami undang bersama OPD terkait,” jelas Sofyan.
Menurut Sofyan, sukses tidaknya kegiatan festival itu tergantung semua pihak yang bekerja untuk kegiatan tersebut. Karena itu, kata Sofyan, kegiatan ini harus diseriusi mengingat waktunya tinggal sebulan, tanggal 10-12 Agustus mendatang.
Festival Tenun Donggala tahun 2023 merupakan kali kedua. Pertama kali dilaksanakan tahun 2022 lalu sebagai rangkaian HUT Kabupaten Donggala. Selama ini kegiatan festival tenun dilaksanakan Dikbud Donggala. Namun ke depan, Sofyan berharap jadi agenda bersama Dinas Pariwisata dengan harapan memiliki gaung secara luas, apalagi kalau jangkauannya antar kabupaten bahkan secara nasional dan internasional.
“Kita patut syukuri dengan adanya festival tahun lalu, itu menjadi bagian yang mendorong bupati mengeluarkan peraturan tentang pemakaia tenun setiap hari Kamis. Tapi sayang sebagian ASN masih ada yang malu-malu, setelah apel langsung pakai celana dan melepas sarung tenun yang dipakai, seharusnya tetap dipakai selama jam kerja,” kata Sofyan.
Sementara itu Kabid Kebudayaan, Dikbud Donggala, Rosmawati, menjelaskan, sedianya pembentukan panitia dilakukan di bulan Maret 2023, tapi ada keterlambatan DPA sehingga belum ada pedoman.
“Dalam festival nantinya, beberapa agenda ditampilkan, selain pameran proses dan produk tenun, ditampilkan seni pertunjukan tari dan teater kolosal. Ada pula seminar tenun Donggala, panggung budaya menampilkan beragam seni pertunjukan dan pasar tradisional dari UMKM,” papar Rosmawati.
Selain pihak Dikbud sebagai pelaksana, festival nantu juga mendapat dukungan dana dari BPK (Balai Pelestarian Kebudayaan) Wilayah 18 Sulawesi Tengah-Sulawesi Barat.
Reporter : Jamrin AB
Editor : Rifay