PARIMO – Pemerintah Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo menimba ilmu pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Parigi Moutong, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng).

Kepala Bidang Koperasi dan UMKM Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Boalemo, Meimiti Daeng Pawewang menyampaikan, langkah tersebuit merupakan salah satu upaya Pemerintah Boalemo dalam mendorong peningkatan kualitas produk pelaku usaha di daerahnya.

Dia mengaku, tertarik menimba ilmu di Parimo, karena pengembangan UMKM di daerah tersebut dinilai banyak menerapkan sistem kemandirian, yang menurutnya terlihat dari sejumlah hasil produksi dan kemasan produk unggulan.

“Dari kunjungan studi ini, kami akan sampaikan kepada bupati, kiranya BAZNAS dapat dijadikan mitra dalan membantu kemajuan UMKM. Pelibatan para pihak seperti yang telah dilakukan Pemkab Parimo  menurut kami sangat bagus, dan ini akan menjadi catatan penting bagi kami, kiranya menerapkan hal yang sama di Boalemo,”  terangnya ditemui, Senin (14/03).

Dirinya mengaku, kunjungan intusebagai langkah awal menjalin mitra kerja, dengan  harapan  kedua belah pihak dapat saling memberikan kontribusi yang berkesinambungan dalam memajukan produk-produk lokal.

Dirinya berharap, adanya sistem barter yang dibangun baik Pemkab Boalemo dan Parimo, dapat mempromosikan produk-produk unggulan, agar perputaran ekonomi masyarakat meningkat.

“Sejumlah produk unggulan makanan, diantaranya abon ikan, sambal ikan, termasuk sambal ikan teri. Lalu produk kerajinan tangan sulaman benang atau ketawang, songkok khas Gorontalo,” ujarnya.

Ia menambahkan, apabila Parimo membutuhkan bahan baku produk olahan, Boalemo siap menjadi daerah penyuplai, salah satunya komoditas ikan basah. Karena kedua daerah tersebut masih berada dalam kawasan Teluk Tomini.

“Parigi Moutong dan Boalemo masuk dalam jalur 6 Tol laut. Transportasi ini bisa dimanfaatkan untuk pengiriman produk,” katanya.

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Parimo, Sofiana menjelaskan, pelaku UMKM di daerahnya juga memiliki produk-produk unggulan dengan jumlah UMKM kurang lebih 25 ribu pelaku usaha.

Dikemukakannya, BAZNAS yang saat ini menjadi mitra kerja instansi tersebut banyak membantu pelaku usaha di kabupaten itu, yang mana mereka mendapat stimulan Rp2,5 juta per orang dengan tujuan pengembangan produk dari sisi jumlah maupun kualitas.

“Kerja sama lembaga ini berdampak positif bagi pelaku UMKM daerah. Produk kami juga mulai dilirik sejumlah daerah di Kalimantan Timur (Kaltim) Produk olahan diekspansi ke Kaltim,” tutupnya.

Reporter: Mawan
Editor : Yamin