Tak lama lagi, calon gubernur dan wakil gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) yang telah kita pilih tanggal 27 November tahun lalu, akan dilantik dan resmi menjadi pemimpin kita selama kurun waktu lima tahun ke depan.

Hasil pilihan ini dapatlah dimaknai sebagai peletakan mandat rakyat Sulawesi Tengah kepada gubernur dan wakilnya, agar tidak hanya sekadar membawa kesejahteraan, namun lebih dari itu bisa mendatangkan keberkahan bagi daerah yang dipimpinnya.

Mengenai kepemimpinan ini, junjungan kita Muhammad Rasulullah Salallahu Alaihi Wasallam telah menitip banyak pesan agar berhati-hati, amanah dan tidak menyimpang dari ajaran Islam.

Pemimpin yang zalim dan buruk tentu akan menerima banyak konsekwensi buruk yang bakal dipetiknya di akhirat. Namun di balik itu, ada banyak kenikmatan dan pahala yang dituai, manakala ia menjadi pemimpin yang bisa menjalankan roda pemerintahan dalam koridor dan kaidah yang telah ditetapkan oleh agama ini.

Rasulullah berpesan kepada umatnya bahwa setiap kalian adalah orang yang bertanggung jawab atas apa yang dipimpinnya.

Dari Abdullah bin Umar Radhiallahu Anhu, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda: “Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian bertanggung jawab atas yang dipimpinnya. Seorang imam adalah pemimpin dan bertanggung jawab atas apa yang dipimpinnya. Seorang laki-laki adalah pemimpin dan bertanggung jawab atas keluarga yang dipimpinnya. Seorang wanita adalah pemimpin di rumah suaminya dan bertanggung jawab atas apa yang dipimpinnya. Seorang pembantu adalah pemimpin di rumah majikannya dan bertanggung jawab atas apa yang dipimpinnya.” (HR Al-Bukhari, Muslim, Abu Daud, Tirmidzi, Ahmad, Malik dan Ibnu Hibban)

Dalam riwayat lain, Nabi menyampaikan 7 golongan yang akan dinaungi Allah Ta’ala pada hari Kiamat.  Tujuh golongan yang akan mendapatkan naungan ‘Arsy Allah Ta’ala dimana tidak ada naungan kecuali hanya naungan Allah Ta’ala, yaitu:

1. Pemimpin yang adil

2. Pemuda yang tumbuh dalam ibadah kepada Allah Ta’ala

3. Seorang yang hatinya senantiasa terpaut (bergantung) dengan masjid

4. Dua orang yang saling mencintai karena Allah Ta’ala. Mereka berkumpul karena Allah dan mereka pun berpisah juga karena Allah Ta’ala.

5. Seorang yang diajak wanita untuk berbuat zina, dimana wanita itu memiliki kedudukan dan kecantikan, namun ia mampu mengucapkan, “Sungguh aku takut kepada Allah”.

6. Seorang yang bersedekah dan dia sembunyikan sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya.

7. Seorang yang mengingat Allah dalam keadaan sendirian sehingga kedua matanya meneteskan air mata.

Selayaknya hadits Rasulullah di atas, seorang pemimpin, selain dia adil, juga bertanggung jawab. Sifat bertanggung jawab merupakan sifat mendasar yang harus ada pada seorang pemimpin. Sifat amanah dan bertanggung jawab akan berpengaruh pada putusan yang diambilnya.

Ia juga harus memiliki keahlian dan cerdas. Seorang pemimpin haruslah orang yang cerdas. Keahlian meliputi berbagai hal termasuk menata kewarganegaraan yang akan membawa negara dan rakyat pada kestabilan di berbagai bidang, baik keamanan, ekonomi, politik, pendidikan, kesehatan dan lain-lain.

Semoga saja, kriteria-kriteria pemimpin yang adil ada dalam pribadi gubernur dan wakil gubernur kita saat ini. Wallahu a’lam

RIFAY (REDAKTUR MEDIA ALKHAIRAAT)