PALU – Direktorat Intelkam memperkuat kolaborasi dengan media massa untuk mengantisipasi pemberitaan negatif menjelang pemilihan umum (Pemilu) 2024.
“Pemilu 2024 adalah ujian bagi para jurnalis untuk tetap mempertahankan independensi dan kredibilitas, menjadi kontrol dan tidak terjebak dalam elit politik,” jelas Kasubdit 4 Dit Intelkam Polda Sulteng, AKBP Safrudin dalam pembukaan Forum Grup Discussion (FGD) peran media massa dalam mengantisipasi pemberitaan negatif menjelang pemilu 2024 di Hotel Paramasu,Kota Palu, Kamis (19/10).
Ia mengatakan, kemajuan budaya dan teknologi sejalan dengan perkembangan media, sehingga media punya peran penting dalam menyukseskan Pemilu 2024 sekaligus menjaga situasi Kamtibmas.
“Kita sudah merasakan adanya polarisasi yang berpotensi menimbulkan perpecahan, kondisi itu juga dipengaruhi polarisasi sara sehingga muncul sentimen-sentimen tertentu dalam bidang politik” terangnya.
Ia menuturkan media dan jurnalis harus mampu menjadi kekuatan kontrol dalam proses politik dan tidak terjebak pada kepentingan kekuatan elit politik.
“Jangan sampai mengabaikan fungsi media sebagai wadah pendidikan bagi pemilih,” sebutnya.
Dia mengharapkan agar jurnalis dan media massa tidak mudah terprovokasi ikut dalam membuat pemberitaan negatif yang menyebabkan terganggunya situasi kamtibmas menjelang pemilu 2024.
“Media harus berpihak pada kepentingan publik, melakukan pengawasan kepada lembaga negara sekaligus menjalankan peran sebagai pendidik publik,” katanya.
FGD tersebut menghadirkan akadamisi dari Fakultas Hukum Universitas Tadulako (Untad), Diskominfo Sulteng, Aliansi Jurnalis Indrpenden (AJI) dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) sebagai narasumber.
Reporter: IKRAM
Editor: NANANG