PALU – Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Sulteng, Nasrun mengatakan, Bawaslu RI baru saja melaunching Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) Tahun 2024. Dari hasil IKP yang dirilis, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) masuk dalam kategori daerah rawan.

Kata Nasrun, Bawaslu membuat beberapa kategori informasi atau dimensi untuk menetukan secara spesifik tingkat kerawanan yang dimaksud.

“Dalam IKP terdapat empat dimensi yang menjadi alat ukur secara spesifik pada tingkat mana saja kerawanan pemilu dan pemilihan nantinya. Dimensi ini yaitu konteks sosial dan politik, dimensi penyelenggaraan pemilu, dimensi kontestasi dan dimensi partisipasi.

“Jika dilihat dari sisi dimensi kerawanannya, Provinsi Sulawesi Tengah justru berada di kategori rawan tinggi dan menempati urutan keempat untuk dimensi partisipasi dengan total skor mencapai 87,01 yang mana partisipasi pemilih dan partisipasi kelompok masyarakat dianggap rawan tinggi,” jelas Nasrun, saat membuka kegiatan sosialisasi publikasi dan pengawasan partisipatif tahapan kampanye pemilu tahun 2024, di Palu, Sabtu (23/09).

Nasrun menambahkan, dalam rilis pertama yang disampaikan Bawaslu RI tanggal 15 Desember 2022, Provinsi Sulteng masuk posisi ke-4 sebagai rawan tinggi untuk agregasi kabupaten/kota. Selanjutnya, dalam rilis kedua tanggal 13 Agustus 2023, Provinsi Sulteng kembali masuk daerah rawan politik uang, di mana Sulteng masuk pada posisi kedua secara nasional.

“Kamis baru-baru ini, Bawaslu kembali merilis kerawanan pemilu dalam tema netralitas ASN. Lagi-lagi Sulteng masuk di posisi ke-6 sebagai kabupaten terawan netralitas ASN, di dalamnya ada tiga kabupaten, yaitu Tolitoli, Poso dan Kabupaten Sigi,” ungkapnya.

Ia meminta semua pihak untuk bersama-sama melakukan pengawasan agar terwujud pemilu yang bersih, transparan, dan berintegritas.

Reporter : Irma
Editor : Rifay