Pemilihan Kontraktor di Bawah 80 Persen EKH Ancaman bagi Kualitas Pekerjaan

oleh -
Koordinator KRAK Sulteng, Harsono Bareki

PALU- BALAI WILAYAH SUNGAI SULAWESI III (BWSS III) telah mengumumkan pekerjaan baru River Improvement and sedimen control In Saluki River Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah.

Pekerjaan tersebut adalah peningkatan sungai dan pengendalian sedimen. Namun, ada kekhawatiran terkait proses lelang kontraktor, di mana perusahaan yang menawar di bawah 80 persen evaluasi kewajaran harga (EKH) dapat memenangkan kontrak.

Koordinator Lembaga Swadaya Masyarakat Koalisi Rakyat Anti Korupsi (KRAK) Sulteng Harsono Bareki mewanti-wanti adanya keterlibatan panitia seleksi (Pokja) dalam memilih pemenang kontrak juga menjadi sorotan, menimbulkan kekhawatiran keberpihakan yang mungkin terjadi.

Ia menuturkan, keputusan untuk memilih kontraktor yang menawar di bawah 80 persen EKH ini telah menimbulkan kekhawatiran akan kualitas pekerjaan dilakukan.

BACA JUGA :  Warga Morowali Desak Penghentian PLTU Batubara dan Serukan Transisi Energi Bersih

“Pengalaman dari proyek-proyek sebelumnya menunjukkan bahwa perusahaan menawar di bawah harga ini seringkali mengalami kendala dalam pelaksanaan proyek,” tutur Harsono ditemui saat buka bersama Forum Wartawan Kejaksaan (Forwaka) Sulteng, kantin Kejati Sulteng, Selasa (19/3).

Ia menyebutkan, hal tersebut menjadi perhatian serius karena pekerjaan di Sungai Saluki, sangat penting untuk meningkatkan kualitas sungai dan mengendalikan sedimen.

Pihak terkait, termasuk pemerintah daerah dan masyarakat setempat, menekankan perlunya transparansi dan keadilan dalam proses lelang kontrak tersebut.

Olehnya Ia memperingatkan bahwa keputusan tidak tepat dalam memilih kontraktor dapat berdampak negatif pada hasil akhir pekerjaan.

BACA JUGA :  Desa Binangga Lakukan Rembuk Stunting

Kualitas sungai ditingkatkan dan pengendalian sedimen efektif adalah hal vital bagi lingkungan dan keberlanjutan wilayah tersebut.

Olehnya meskipun terdapat kekhawatiran terkait proses lelang dan pemilihan kontraktor, pihaknya memastikan bahwa mereka memonitor proyek tersebut secara ketat.

“Jangan sampai Pokja ‘main mata’ dan diminta lebih profesional,” tegasnya.

Mereka berjanji untuk memastikan bahwa kualitas pekerjaan tetap terjaga dan tujuan proyek tercapai. Dalam upaya meningkatkan transparansi, keterlibatan aktif dari pemerintah daerah, masyarakat, dan pihak terkait lainnya diharapkan dapat membantu memastikan bahwa proyek tersebut berjalan lancar dan menghasilkan hasil yang optimal.

BACA JUGA :  Kecelakaan Kerja di Morowali, Anwar Hafid Minta Keseriusan Pemerintah

Sungai Saluki adalah aset penting bagi wilayah ini. Upaya untuk meningkatkan kondisinya harus dilakukan dengan cermat dan bertanggungjawab.

Dengan kerja sama semua pihak, diharapkan proyek ini akan sukses dan memberikan manfaat jangka panjang bagi lingkungan dan masyarakat setempat.

Reporter : IKRAM