PALU – Langkah pemerintah di berbagai tingkatan, dari pusat hingga daerah, bahkan di pelosok desa dalam menangani penyebaran virus corona atau COVID-19, belum juga menunjukkan hasil yang nyata.
Meski demikian, angka peningkatan kasus positif di Indonesian dari hari ke hari semakin menjadi-jadi, bukan hanya 200 orang per harinya, bahkan sudah sampai 600.
“Ini sangat-sangat mengkhawatirkan bagi bangsa dan negara yang kita cintai ini,” demikian dikatakan Ketua Pengurus Besar (PB) Alkhairaat, Dr Habib Shaleh Muhamad Aldjufri kepada media ini, Jumat (15/05).
Ia mengatakatan, berbagai macam cara dilakukan pemerintah dalam mengendalikan penyebaran virus mematikan tersebut, mulai dari penyediaan tempat karantina bagi warga yang baru saja melakukan perjalanan, penunjukan rumah sakit rujukan pasien positif corona, dan bantuan Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga medis, baik dari organisasi, yayasan, maupun perorangan yang sudah tak terhitung banyaknya.
Namun upaya tersebut, kata dia, belum juga menunjukkan hasil yang nyata adanya penurunan kasus dari hari ke hari.
Untuk itu, lanjut dia, sudah saatnya pemerintah lebih memfokuskan untuk mencari vaksin COVID-19.
“Jangan kita mengharapkan negara-negara lain untuk menemukan vaksin corona ini, akan tetapi Indonesia juga sudah saatnya membentuk tim khusus yang terdiri dari para professor dan doktor yang ahli di bidang vaksin yang diberikan tugas sekaligus dibiayai untuk menemukan formula vaksin yang tepat untuk mengobati orang yang terpapar virus corona ini,” jelas Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Dapil Sulawesi Tengah itu.
Kata dia, dana yang tersedia cukup banyak. Maka alangkah baiknya jika dialokasikan pada penelitian untuk mencari vaksin tersebut.
“Berikan jangka waktu kepada peneliti-peneliti ini untuk menemukan vaksin secepat mungkin. Karena kalau mengharapkan negara lain, kita belum tahu kapan vaksin tersebut ditemukan,” ujarnya.
Ia meyakini, Indonesia memiliki banyak hasil bumi yang mengandung obat, tak terkecuali vaksin virus corona.
Namun, ia menilai, sampai saat ini belum terlihat langkah konkret pemerintah terkait itu. Pemerintah, kata dia, masih saja berkutat pada penerapan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), tidak boleh mudik, tetap di rumah dan aktivitas yang harus dibatasi.
“Memang langkah-langkah seperti ini sudah baik, tapi tidak cukup. Yang dikhawatirkan, masyarakat sudah di titik jenuh, Ini sangat berbahaya,” tegasnya.
Untuk itu, lanjut dia, Pemerintah Indonesia harus mengusahakan vaksin dan disampaikan secara resmi kepada masyarakat, agar bisa memberikan ketenangan.
“Karena sampai saat ini belum terdengar dan terlihat adanya langkah nyata penanganan virus ini,” pungkasnya. (RIFAY)