Pemerintah Diminta Audit PT ITSS

oleh -
Ilustrasi kecelakaan kerja

Morowali – Pada 13 Juni 2024, pukul 22:00 WITA, terjadi ledakan di PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) menyebabkan dua pekerja mengalami luka bakar serius.

Korban bernama Jekmaryono dan Yudarlah saat ini sedang menjalani perawatan di RS Bungku Kabupaten Morowali. Dugaan awal mengindikasikan bahwa ledakan tersebut bersumber dari las Oxy Acetylene, teknik las yang menggunakan gas asetilen (C2H2) dan oksigen (O2) sangat kuat dalam memotong logam dan baja.

Kawasan Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) dikenal sering mengalami kecelakaan kerja, dan kejadian kali ini mengingatkan kita pada insiden ledakan tungku ferrosilicon di PT ITSS pada 23 Desember 2023, mengakibatkan 21 pekerja meninggal dunia dan banyak lainnya mengalami luka serius. Insiden tersebut juga diduga dipicu oleh las Oxy Acetylene.

Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sulawesi tengah (Sulteng) menyoroti lemahnya pengawasan pemerintah dan kurangnya upaya perbaikan dari pihak perusahaan. Setelah insiden Desember 2023, yang seharusnya menjadi pembelajaran untuk memperbaiki sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3), tidak terlihat adanya perubahan signifikan.

BACA JUGA :  Banjir di Watusampu, Penegak Hukum Diminta Tindak Tegas Perusahaan Galian C

Dalam video amatir yang merekam evakuasi dua korban, terlihat bahwa mereka diangkut menggunakan truk drum, yang menunjukkan ketidakpatuhan terhadap standar evakuasi dan menunjukkan lemahnya manajemen SMK3 di kawasan IMIP.

Wandi, seorang kampanye dari Walhi Sulteng, mengkritik pemerintah tidak memberikan sanksi tegas terhadap PT ITSS dan lebih mengedepankan produksi nikel demi keuntungan besar tanpa memprioritaskan keselamatan pekerja.

Menurutnya, tata kelola industri nikel di Sulteng sangat merusak lingkungan dan mengabaikan kesejahteraan masyarakat setempat serta keselamatan pekerja.

Atas kejadian tersebut, pihak-pihak terkait meminta Kementerian Ketenagakerjaan dan Dinas Tenaga Kerja Provinsi Sulteng untuk melakukan audit independen terhadap sistem SMK3 di PT ITSS dan mempertimbangkan penutupan sementara kegiatan produksi.

BACA JUGA :  Sertifikat Nasabah Hilang, BRI Cabang Bumi Nyiur Beralasan 'Hanya Tercecer'

Audit tersebut, diharapkan melibatkan semua pihak termasuk serikat buruh untuk memastikan perbaikan transparan dan menyeluruh.

PT ITSS adalah anak perusahaan dari Tsingshan Group, investor asal Tiongkok memiliki banyak investasi global. Perusahaan tersebut memegang saham mayoritas di kawasan IMIP dan juga berinvestasi di Singapura, India, dan Amerika Serikat.

PT ITSS Klarifikasi Insiden Uap Panas

PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS), salah satu tenant di Kawasan Industri Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), mengklarifikasi bahwa kejadian pada 13 Juni 2024 bukan disebabkan oleh ledakan, melainkan semburan uap panas ferronickel saat pembersihan terak baja.

BACA JUGA :  Alkhairaat Hadir di Papua, Solusi Pendidikan dan Kesejahteraan Masyarakat Keerom

Dua karyawan terluka telah dilarikan ke RSUD Bungku dan kondisinya membaik.

Manager Media Relations PT IMIP, Dedy Kurniawan, menjelaskan bahwa kecelakaan terjadi saat karyawan melakukan pembersihan lantai pabrik dari terak baja. Ketika salah satu karyawan menyiram air pada terak baja baru dipotong, terjadi semburan uap panas melukai dua karyawan tersebut.

“Tim Safety IMIP sedang melakukan investigasi lebih lanjut terhadap insiden tersebut,”imbuhnya.

Reporter : **/IKRAM