Pemerintah dan Warga Tolak Fashion Show Waria di Bahodopi

oleh -
Forkopimcam Bahodopi saat mendatangi lokasi pasar malam, untuk memperingatkan penyelenggara untuk tidak melakukan kegiatan Fashion Show Waria di tempat itu, sebab telah menjadi pro kontra di masyarakat. (FOTO: MAL/HARIST)

MOROWALI- Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam), Kecamatan Bahodopi, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah menyambangi lokasi yang akan dijadikan tempat pelaksanaan kegiatan fashion show komunitas waria, festival musik akustik, lomba nyanyi dan lain-lain, di lapangan Pasar Malam Fatufia, Desa Fatufia, Senin (28/12/2020).

Forkopimcam datang, karena mendengar banyaknya penolakan dari warga masyarakat terkait beredarnya brosur kegiatan tersebut di media sosial. Dalam brosur tersebut rencananya kegiatan akan digelar pada 06 Januari 2021 mendatang.

Camat Bahodopi Tahir, melalui mengatakan bersama- sama dengan unsur Forkopimcam Bahodopi, Pemerintah Desa Fatufia, Satpol-PP Kecamatan Bahodopi, Pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Bahodopi, turun langsung ke TKP menghimbau untuk membatalkan pelaksanaan kegiatan tersebut.

Dijelaskan Tahir, pihaknya bertemu langsung dengan penanggungjawab pasar malam (Hoya-Hoya) dan EO/penginisiator rencana kegiatan tersebut, dan menyampaikan untuk membatalkan kegiatan tersebut, dengan pertimbangan Pandemi Covid-19, sebab angka terkonfirmasi positif Bahodopi semakin tinggi. Selain itu pertimbangan dampak sosial lainnya apabila kegiatan tersebut tetap dilaksanakan.

BACA JUGA :  Bupati Sigi: Kantor Bupati Digunakan Kembali Akhir Oktober

Tahir juga menyampaikan Surat Edaran Bupati Morowali nomor 188.5/1248/BKBPD/XII/2020 tentang Penerapan Prokes Di Malam Pergantian Tahun 2020-2021. Sementa penanggungjawab pasar malam dan EO kegiatan berjanji serta bersedia untuk membatalkan atau tidak melaksanakan kegiatannya.

“Jadi penanggungjawab pasar malam dan EO kegiatan kami minta untuk membatalkan kegiatan tersebut, dan apabila tetap melanjutkan dan melaksanakan rencana kegiatannya, kami akan tindak tegas sesuai ketentuan berlaku,” tutupnya.

Sementara itu Kepala Desa Fatufia H Muhammad mengatakan, bagi dirinya sebelum melakukan suatu kegiatan, tentunya harus mengetahui terlebih dahulu apa, bagaimana dan untuk apa. Apalagi saat ini masih dalam situasi Covid-19. yang tentunya semua sudah mengetahui Maklumat KAPOLRI tentang perayaan Tahun Baru Tahun 2021 nanti.

BACA JUGA :  Jamaludin Nusu Telah Keluar dari Partai Gerindra

“Jangankan kegiatan eksternal seperti ini, sedangkan kegiatan yang sifatnya formal belum diperbolehkan. Jadi pada intinya saya secara pribadi tidak mendukung.

“Saya serukan kepada teman-teman kiranya dalam merayakan tahun baru 2021 bagi muslim mari kita sama-sama melakukan zikir dan do’a bersama keluarga agar di tahun 2021 mendatang, Allah SWT mengangkat semua musibah dan malapetaka yang ada di bumi ini khususnya di Desa Fatufia, kecamatan Bahodopi, kabupaten Morowali yang kita cintai ini. Karena Allah SWT sudah menyampaikan melalui kitabNya terjadinya kerusakan di laut dan di daratan disebabkan oleh tangan-tangan manusia itu sendiri,” imbaunya.

BACA JUGA :  Peserta Rakor Dana Kampanye Protes Ketidakhadiran Bawaslu Touna

Salah seorang warga Morowali Yanto berseloroh, kegiatan ini seolah menggambarkan Morowali kekurangan wanita.

“Memangnya sudah tidak ada perempuan cantik di Morowali, kah? Kok para waria bikin kontes yang menjadi kontra di tengah-tengah masyarakat,” ujarnya geram.

Reporter: Harits
Editor: Nanang