PALU – Bank Indonesia (BI) melaksanakan webiner percepatan dan perluasan digitalisasi menuju New Normal, Rabu (08/07).
Webinar diikuti Asisten Administrasi Umum, Hukum dan Organisasi, H. Mulyono, dan Kepala Badan Pendapatan Daerah (BPD) Provinsi Sulteng, Abdul Wahab Harmain.
Dikesempatan itu, Deputi Gubernur BI, Dr. Sugeng berharap, seluruh Pemerintah daerah (Pemda) dapat menyamakan persepsi, dan menginisiasi Elektronifikasi Transaksi Pemda (ETP) sebagai titik awal digitalisasi.
“Dukungan Pemda guna mewujudkan visi Indonesia maju tahun 2025, lewat ekosistem digital sangat diharapkan,” ucapnya.
Kata dia, dari 12 Pemda yang dijadikan pilot project ETP, seperti Provinsi Yogyakarta, Jawa Barat dan Bali telah mengalami kenaikan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sampai 11,1 persen.
Selain itu, digitalisasi diyakininya juga dapat menopang ketahanan ekonomi bangsa, dengan terciptanya sumber-sumber ekonomi baru.
“Mari sama-sama membangun Indonesia maju dari daerah,” ajaknya.
Sementara, Deputi I Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Dr. Iskandar Simorangkir menyebut, Pandemi Covid-19 ikut andil dalam meningkatkan literasi digital pada semua aspek.
Menurut Iskandar, kenaikan trafik internet 15 sampai 20 persen, selama pandemi merupakan gambaran suburnya ekosistem digital, yang menuntut masyarakat harus melek dengan IT.
“Kondisi ini juga mau tidak mau mendorong Pemda harus beradaptasi, dan menjadikan digitalisasi sebagai kebutuhan utama di era New Normal. Bahkan untuk mempercepat digitalisasi daerah, pemerintah akan membentuk satgas Tim Percepatan dan Perluasan digitalisasi daerah dari provinsi sampai kabupaten/kota pada tahun 2021. Perkembangan digital tidak akan semaju sekarang tanpa adanya covid-19,” tandasnya. (YAMIN)