MORUT – Permasalahan sengketa lahan perkebunan sawit antara masyarakat Kabupaten Morowali Utara (Morut) dengan PT Agro Nusa Abadi (ANA) hingga kini belum juga tuntas. Warga pun meminta pemerintah daerah turun tangan dan membantu penyelesaian sengketa tersebut.
Sebenarnya Gubernur Sulawesi Tengah sudah mengeluarkan surat rekomendasi tentang solusi validasi dan verifikasi sengketa lahan PT ANA dengan masyarakat tertanggal 28 November 2022 lalu. Tapi ternyata surat rekomendasi tersebut belum memberikan solusi yang tepat. Warga dan perusahaan masih saling klaim sebagai pemilik lahan.
Terkait masalah itu, salah seorang tokoh masyarakat Morowali Utara, H Awaluddin meminta agar pemerintah daerah segera menyelesaikan permasalahan tersebut, karena bisa menimbulkan konflik.
‘’Masalah ini harus segera dituntaskan. Jika tidak, akan menimbulkan konflik di kemudian hari antara pihak perusahaan PT ANA dengan masyarakat,’’ ucap H. Awaludin, di Morut, Sabtu (15/04).
Awaluddin mengakui, sengketa lahan antara pihak PT ANA dengan masyarakat memang sudah lama terjadi. Upaya negosiasi antara kedua belah pihak sudah sering dilakukan, namun tidak pernah menemui kesepakatan.
Ia berharap, agar sengketa lahan antara PT ANA dengan masyarakat segera tuntas, sehingga tidak lagi mengganggu keamanan dan ketertiban di wilayah tersebut.
‘’Kami berharap masalah ini segera tuntas. Kami ingin situasi keamanan dan ketertiban di wilayah ini tetap terjaga dengan baik,’’ tandasnya.
Editor : Yamin