PALU- Empat bulan pasca kematian CT (22) wanita muda ditemukan dalam kondisi terbakar di area persawahan, di Desa Sidondo, Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi, Selasa (21/3) silam, masih menyisakan misteri. Sampai kini kepolisian belum bisa mengungkap siapa dan apa motif pelaku membunuh gadis bekerja di salahsatu pusat pertokoan di Kota Palu tersebut.
Hal ini membuat pihak keluarga masih berasa sedih dan menginginkan pelakunya segera tertangkap.
Isrini ibu korban telah tiga kali mendatangi pihak kepolisian menanyakan perihal perkembangan kasus pembunuhan anaknya tapi sampai kini belum menemui titik terang.
Olehnya Isrini ibu korban meminta kepolisian segera mengungkap kasus pembunuhan anaknya dan menangkap pelakunya.
“Sampai sekarang pun hasil autopsi belum saya tahu,” ucap Isrini didampingi kuasa hukumnya Rukly Cahyadi dari Law Office Tepi Barat & Associates bersama rekannya di Sekber Rumah Jurnalis di Jalan Ahmad Yani, Kota Palu, Senin (26/6).
Ia mengatakan, sudah tiga bulan ditangani Polisi belum ada kepastiannya siapa pelaku pembunuhan.
“Waktu itu dijanjikan bulan lima, kalau mau tahu perkembangannya bisa datang tanya-tanya ke Polres dan sudah tiga kali mendatangi Polres Sigi, tapi belum terang, hanya disampaikan sedang dijalani dan didalami,” akunya.
Ia bahkan sampai berpikiran Polisi belum bisa mengungkap pelaku pembunuhan anaknya, sebab tidak memiliki biaya operasional. Dan hal itu disampaikannya ke pihak kepolisian.
“Pak maaf mungkin keterlambatan kasus anak saya, karena tidak pernah kasih biaya operasional, tapi dijawab penyidik kala itu oh tidak,” tuturnya turut ditemani anaknya Regi.
Selaku kuasa hukum, Rukly Cahyadi mengatakan, pihaknya terus memantau proses perkembangan penanganan kasus pembunuhan tersebut.
“Kita akan minta terus hasil perkembangan melalui surat. Kalau toh nantinya dari Polres Sigi tidak mampu, kita meminta agar Polda Sulteng menarik perkara tersebut untuk penanganannya,” urainya.
Ia mengatakan, hasil koordinasi dengan penyidik, kepolisian belum bisa mengungkap siapa pelakunya diantaranya, sebab tidak ada saksi melihat langsung kejadian, handphone korban juga belum ditemukan.
Olehnya ujar dia, pihaknya terus mendesak kepolisian segera menuntaskan dan menangkap pelaku. Sebab belum ditangkapnya pelaku membuat rasa khawatir Ibu korban kasus serupa bisa saja kembali terhadap adik korban atau CT lainnya.
Sebab ibu korban punya firasat anaknya dibunuh oleh orang terdekat, itu disampaikan ibu korban ketika melihat tempat kejadian perkara (TKP).
Reporter: IKRAM
Editor: NANANG