PALU – Pembangunan Masjid Raya Baitul Khairaat yang terletak di WR. Supratman Kecamatan Palu Barat, kini telah mencapai progres sebesar 87 persen. Kepala Dinas Cipta Karya dan Sumber Daya Air (CIKASDA) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) Andy Rully Djanggola, menyatakan bahwa proyek tersebut dijadwalkan rampung pada 28 September 2025 mendatang.
Tanggal tersebut merupakan batas akhir dari masa perpanjangan kedua, setelah sebelumnya melewati tenggat waktu pada April 2025 beberapa bulan lalu. Penundaan ini bukan disebabkan oleh kelalaian pelaksana melainkan akibat kendala ketersediaan material dari pihak vendor.
“Beberapa barang yang dibutuhkan tidak ready karena perencanaan awal dilakukan pada tahun anggaran 2020. Saat ini bahan-bahan pabrikan yang kami butuhkan justru sudah tidak diproduksi lagi oleh vendor,” ujar Andy Rully Djanggola kepada media ini, Kamis (19/8).
Andy menambahkan, pihak vendor sempat menawarkan material pengganti dengan spesifikasi (spek) yang berbeda dan harga yang lebih tinggi. Namun karena keterbatasan anggaran daerah tawaran tersebut tidak dapat diterima.
“Uang kita tidak cukup untuk menyesuaikan dengan harga baru. Maka kami kembalikan lagi ke spek awal. Tapi karena barang tersebut sudah tidak diproduksi karena Off Out Order , vendor membutuhkan waktu 3 hingga 4 bulan untuk memproduksi ulang,” ujarnya.
Meski menghadapi sejumlah tantangan Andy Rully optimis bahwa pembangunan Masjid Raya Baitul Khairaat akan selesai sesuai target dan sudah dapat digunakan oleh masyarakat pada akhir September 2025.
“Insya Allah jika tidak ada kendala lagi, masjid kebanggaan masyarakat Sulawesi Tengah ini akan segera berdiri megah dan dapat difungsikan dapat digunakan untuk masyarakat kota palu dan sekitarnya pada akhir September,” tutupnya.
Reporter: IRMA
Editor: NANANG