PALU – Pihak Sahabat Masjid melaksanakan kegiatan peletakan natu pertama pembangunan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Alkhairaat, Kelurahan Lere, Ahad (09/01).
Kegiatan tersebut dihadiri Ketua Umum PB Alkhairaat Habin Ali bin Muhammad Aljufri bersama Anggota DPR-RI Sakinah Aljufri, Wali Kota Palu serta sejumlah Anggota DPRD Kota Palu.
Pembina Dewan Masjid, Habib Abdurrahman Aljufri, menuturkan, sejak setahun pascabencana, pihaknya sudah merencanakan membangun madrasah tersebut.
“Bangunan madrasah ini sejak awal-awal pascagempa bumi 2018 silam, sudah ada bantuan yang mau masuk, hanya selalu terhalang dengan izin,” ujarnya.
Pihaknya telah mengajukan permohonan ijin berkali-kali untuk membangun kembali madrasah itu, tapi tidak juga berhasil.
“Bangunan madrasah ini kokoh sehingga tidak terdampak gempa dan tsunami, hanya sampah yang terbawa arus. Pada saat dibersihkan juga bangunan ini masih bagus.kecuali hanya pagarnya yang roboh,” terangnya.
Namun, kata dia, pasca kejadian tersebut, banyak juga saran dan prasarana madrasah yang dijarah
“Banyak atapnya yang hilang dan sebagainya,” sebutnya.
Seiring berjalannya waktu, pihaknya juga kasihan melihat anak-anak korban bencana yang bersekolah di huntara. Hal ini yang membuat dirinya menginisiasi untuk mendirikan kembali madrasah tersebut dengan mulai melakukan pembukaan donasi.
“Donasi yang terkumpul hingga pada hari ini telah mencapai Rp275 juta,” ungkapnya.
Habib Abdurrachman mengajak kepada semua umat Islam dan abnaulkhairaat di mana saja untuk membantu merampungkan pembangunan madrasah tersebut.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum PB Alkhairaat, Habib Ali bin Muhammad Aljufri menuturkan, pembangunan kembali madrasah ini sudah lama diidamkan-idamkan.
Kata dia, jika hanya alasan zona merah, dunia sekarang semua berwarna merah tidak akan ada orang yang merasa aman untuk hidup di manapun.
“Kalau Allah SWT kehendaki semua bisa terjadi. Kalau mau lari pun tidak bisa kemana, hanya kepada Allah SWT,” ucapnya.
Sementara itu, Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid, mempersilahkan pembangunan madrasah itu. Pihaknya sepakat dengan apa yang dikatakan Habib Ali bahwa jika ingin mencari tempat yang aman di dunia ini, tidak akan ada.
“Meski begitu yang diisyaratkan oleh pemerintah di lokasi tersebut tidak boleh dibangunkan hunian,” jelasnya.
Tentunya, kata Hadi, kebijakan pemerintah itu bersifat sementara sambil menunggu petunjuk selanjutnya.
“Tapi untuk pembangunan sekolah atau fasilitas publik disilahkan,” ujarnya.
Pada kesempatan itu pula, Hadianto Rasyid menyatakan bantuan dana untuk pembangunan madrasah tersebut senilai Rp100 juta.
“Kita usahakan pembangunan sekolah ini akan selesai dengan baik dan kami akan memberikan perhatian atas hal ini,” tandasnya.
Reporter : Hamid
Editor : Rifay