PARIMO – Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Pertanahan (PUPRP) Parigi Moutong (Parimo), Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) mencatat progres pembangunan lanjutan jembatan Lemusa-Olobaru Kecamatan Parigi Selatan, telah mencapai 80 persen.
Berdasarkan kontrak dengan pihak pelaksana, masa pekerjaan berakhir pada bulan September mendatang
Kepala Bidang Bina Marga, Dinas PUPRP Parimo, I Wayan Mudana mengatakan, progres penyelesaian pembangunan jembatan terdapat deviasi negatif atau penyimpangan kurang lebih enam persen dari target. Hanya saja, pihaknya menilai deviasi itu masih dibatas kewajaran.
“Memang kemarin, keterlambatan itu terjadi pada pemasangan tulangan plat lantai. Namun sekarang sudah mulai di cor, bisa dikejar keterlambatannya,” ungkapnya, ditemui. Jum’at (06/08).
Ia menjelaskan, keterlambatan dalam penyelesaian pekerjaan memiliki konsekuensi berdasarkan kesepakatan bersama, jika progres penyelesaian jembatan itu tidak terselesaikan hingga batas waktunya, dipastikan pihak pelaksana akan dikenakan denda sesuai dengan aturan.
Ia menuturkan, sebelumnya pembangunan jembatan Lemusa-Olobaru dibangun dengan dana hibah Provinsi Sulteng, namun akibat terjadinya bencana beberapa waktu lalu, tujuan pembangunan fungsionalpun tertunda.
“Dinas PUPRP harus pembuatan abutment lagi, sehingga anggaran sebelumnya terserap seluruhnya. Rencananya memang fungsional, tapi tertunda karena kita bangunkan abutment lagi,” jelasnya.
Ia menambahkan, pihaknya telah mengalokasikan dana sebesar Rp1,6 miliar bersumber dari APBD, untuk lanjutan pembangunan. Sehingga proses lelang, serta penetapan pemenang tender yang dalam waktu dekat akan dilaksanakan penandatangan kontrak.
“Pelaksanaan penyelesaian pembangunan kurang lebih enam bulan lamanya. Alokasi dana sebesar itu, sudah seluruhnya sampai dengan jembatan itu bisa difungsikan,” tutupnya.
Reporter : Mawan
Editor : Yamin