PALU – Konsep Rumah Instan Sederhana Sehat (Risha) yang dibangun PT. Bangun Inti Sentosa (PT Bison) untuk warga yang terdampak bencana di Sulawesi Tengah (Sulteng) paling diminati.
PT. Bison merupakan Salah satu Aplikator pembangunan konsep Risha di Sulteng yang dipercayakan pemerintah guna membangun sebanyak 96 unit yang tersebar di wilayah Kecamatan Tanantovea, Kabupaten Donggala. Hasil bangunan rumah konsep Risha oleh PT. Bison mendapat apresiasi warga karena hasil pengerjaannya sangat memuaskan dan sesuai standar Rumah Tahan Gempa (RTG).
“Warga memilih konsep Risha karena proses pembangunan yang instan, cepat, memiliki standar konstruksi tahan gempa, memiliki standar hunian yang sehat dengan biaya pembangunan yang relatif murah,” ujar Direktur PT Bison, Reinaldo Sutandi,saat melakukan pengawasan pembangunan di Tanantovea, Sabtu (22/02).
Reinaldo Sutandi mengatakan, dalam pembangunan rumah konsep Risha tetap mengutamakan kualitas, sembari mengejar jumlah kuantitas agar hunian yang dibangun PT Bison bisa segera ditempati warga. Kendati mengejar kuantitas namun dalam pengerjaan pembuatan panel dan penggunaan bahan baku serta material sangat dijaga ketat kualitasnya oleh PT Bison.
“Material pasir misalnya, kita gunakan pasir yang harus memenuhi standar kualitas karena dengan pasir yang bagus maka panel yang dihasilkan akan lebih kuat dan tahan lama. Demikian juga penggunaan besi kita tidak mau mengurangi ukurannya karena itu berdampak pada ketahanan bangunan. Terakhir baut dan mur juga plat pengikat panel kita gunakan baut galvanis yang merupakan material anti karat sehingga umur pemakaiannya bisa bertahan lama,” jelasnya.
Reinaldo mengaku, pada proses pengerjaan pembangunan rumah konsep Risha itu, tidak sedikit warga yang meminta agar Water Closet (WC) mereka dibangun diluar rumah mereka. Padahal, kata Reinaldo sebagaimana Rencana Anggaran Biaya (RAB) konsep Risha telah digambarkan bahwa WC menyatu dengan badan rumah. Pembangunan WC diluar bangunan rumah tentu saja berdampak pada bertambahnya material baik batako maupun bahan lainnya.
“Hal kecil seperti itu kita anggap sebagai bagian sumbangsih dan suport PT Bison kepada pemerintah dan masyarakat, intinya warga bisa puas menikmati bangunan rumah konsep Risha yang kami bangun, target kami pada bulan Maret seluruh bangunan sudah selesai kita serahterimakan kuncinya,” tambahnya.
Menariknya, pembuatan panel rumah konsep Risha PT Bison dikerjakan di wilayah kerja memberdayakan warga sekitar. Hal itu selain memberikan pengetahuan kepada masyarakat juga bisa menambah pendapatan warga sekitar yang beberapa diantaranya telah kehilangan mata pencaharian. Hanya saja Reinaldo selalu mengawasi ketat proses pembuatan panel rumah konsep Risha itu. Panel yang telah jadi tidak langsung dibawa untuk dipasang di rumah warga, namun menunggu terlebih dahulu sampai seluruh material menyatuh dan mengeras.
“Panel-panel ini seluruh materialnya saya awasi ketat, saya tidak mau kesalahan kecil merusak citra PT Bison, disebelah sana tempat penyimpanan panel yang sudah jadi itu belum bisa digunakan karena menunggu materialnya menyatu mengeras. Waktuya lima sampai enam hari baru kita gunakan,” terang Reinaldo.
Reinaldo mengaku, memiliki ratusan cetakan panel sudah barang tentu mempermudah PT Bison mengejar kuantitas, setiap hari mereka bisa mencetak panel untuk empat unit rumah. Sudah barang tentu kualitas dan kuantitas yang baik itu membuat sejumlah kontraktor pembangunan rumah ingin membeli panel milik PT Bison, sayangnya secara halus Reinaldo menolak untuk menjual panel yang dibuat PT Bison. Karena, dirinya takut jika material berupa panel milik perusahaannya itu dijual dan digunakan orang lain tanpa perlakuan yang baik saat pengerjaannya dan terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan maka bisa dipastikan akan dikaitkan dengan perusahaannya.
“Iya sudah banyak yang ingin membeli panel kami, tapi saya katakan tidak dijual. Masalahnya panel ini kita yang buat dan orang lain yang memasangnya, jika terjadi sesuatu pastinya mereka akan bilang ini panel milik perusahaan kami, jadi itu salah satu alasan saya tidak menjual panel kami,” katanya.
Reinaldo berharap pihaknya masih diberi kepercayaan pemerintah membangun rumah konsep Risha yang ada di Sulteng. PT Bison akan senantiasa memaksimalkan kinerja mereka untuk membantu masyrakat dalam proses pembangunan huntap yang ada di daaerah ini.
Dansatgas percepatan pembangunan huntap insitu stimulan Kolonel Inf Agus Sasmita saat melakukan sidak di Kabupaten Donggala memberi apresiasi kepada aplikator PT Bison yang dalam pengerjaannya mengutakan kuantitas sekaligus mengejar kuantitas.
“Nah seperti ini yang harus digunakan, materialnya semua bagus dan sesuai standar. Kita akan suport dan bantu agar pengerjaan rumah konsep Risha oleh PT Bison ini bisa selesai pada Maret mendatang,” kata Danrem 132/Tadulako ini.
Sejumlah warga yang dimintai keterangannya mengaku bangunan yang dikerjakan PT Bison memiliki kualitas sangat baik, selain itu pengerjaannya juga relatif cepat. Tasmia warga Wani II, Kecamatan Tanantovea, Kabupaten Donggala kepada media ini mengatakan bangunan rumahnya konsep Risha yang dikerjakan PT Bison kini telah ditempatinya, selain cepat bangunan itu memiliki kualitas sangat baik.
Hal yang sama disampaikan Irwan Warga Wani I, Kecamatan Tanantovea yang mengatakan bangunan rumahnya itu saat ini sudah memasuki tahap finishing. Sebentar lagi dia bersama anak dan istrinya sudah bisa menempati rumah yang dulu sempat porak-poranda diguncang gempa. Senada Aco Warga Wani I memberi apresiasi atas bangunan rumah konsep Risha yang dikerjakan PT Bison karena bangunan yang dikerjakan itu telah memenuhi standar RTG.
“Saya selaku warga penerima bantuan dana stimulan rumah rusak berat rumah konsep Risha mengucapkan terimakasih kepada PT Bison yang telah mengerjakan rumah kami dengan baik dan sesuai standar, saya doakan agar mereka bisa mendapat pekerjaan yang sama sehingga warga bisa segera kembali dan menempati rumah mereka,” tandasnya. (YAMIN)