PALU – Wali Kota Palu, Hidayat, turut mengahadiri peletakkan batu pertama pertanda dimulainya pembangunan 1000 unit hunian tetap (huntap) bantuan dari Yayasan Budha Tzu Chi Indonesia (YBTCI), di Kelurahan Tondo, Senin (04/03).
“Berdasarkan situasi dan kondisi yang ada, maka pembangunan huntap ini sangatlah diidam-idamkan agar korban bencana segera mendapatkan hunian untuk ketenangan jiwa dan pikiran mereka,” ujar Hidayat.
Kata dia, Yayasan BTCI ini akan memonitoring pembangunan huntap, hingga proses akhir, termasuk akan melihat proses penempatan warga yang akan tinggal di huntap tersebut.
“Terkait siapa saja yang akan tinggal di huntap ini, kita sudah mendatanya, yakni mereka yang benar-benar kehilangan rumah,” ujarnya.
Menurutnya, huntap itu juga akan diisi oleh warga yang direlokasi, karena tinggal di zona merah atau zona berbahaya.
“Kalau warga yang berada pada zona merah itu mau di relokasi, maka akan berjumlah sekitar 5000 rumah,” tambahnya.
Untuk validasi korban bencana di Kota Palu, pihaknya juga telah merampungkan datanya, namun untuk validasi berikutnya akan melalui Kementerian PUPR.
Di Kota Palu, kata dia, sebanyak 13 kelurahan yang terdampak, dua di antaranya terkena likuifaksi, yakni Petobo dan Balaroa.
Kegiatan peletakan batu pertama itu dihadiri Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sulteng, Hidayat Lamakarate beserta sejumlah pejabat lainnya di Sulteng. (HAMID)