Pemajuan Pendidikan, Lukman : Siswa Alkhairaat Harus Cakap Digital

oleh -
H. Lukman S. Tahir dalam seminar pemajuan kebudayaan dan digitalisasi pendidikan Islam. Di Aula Fakultas Kedokteran Universitas Alkhairaat (Unisa) Palu, Jumat (13/05) pagi. (FOTO: NANANG IP)

PALU – Wahai sekalian Abnaulkhairaat bangkitlah untuk melaksanakan kewajiban mengajar, jadilah kalian sebagai pioner-pioner pembangunan umat.

Begitu syair Sayyid Idrus Bin Salim Aljufri (SIS Aljufri) yang dikutip H. Lukman S. Tahir dalam seminar pemajuan kebudayaan dan digitalisasi pendidikan Islam. Di Aula Fakultas Kedokteran Universitas Alkhairaat (Unisa) Palu, Jumat (13/05) pagi.

Ustadz Lukman menerjemahkan jika ke depan siswa maupun mahasiswa belajar di lingkungan Alkhairaat menjadi pioner-pioner pembangunan umat. Tidak ada cara lain untuk melakukan digitalisasi pendidikan di lingkungan Alkhairaat.

Ia menilai pendidikan di Alkhairaat bergerak maju dengan terus mengikuti perkembangan teknologi dan tidak meninggalkan nila-nilai kejujuran dan karakter mulia.

“Jadi kalau jika menjadi pioner ke depan, kalau mau menerjemahkan bahasa Guru Tua, tidak ada cara lain, digitalisasi pendidikan di Alkhairaat,” kata H. Lukman S. Tahir.

“Apakah digitalisasi pendidikan ini efektifatau tidak disitu yang penting, karena kita sudah masuk di dunia ini,” tambahnya.

Mantan Sekjend PB Alkhairaat, menerangkan, peserta didik di lingkunngan Alkhairaat harus memiliki kecapakan digital. Tidak hanya itu, ia menegaskan para dosen akan tertinggal jiga tidak mampu mengikuti perkembangan teknologi digital berkembang pesat. Sehingga kolaborasi pembelajaran antara mahasiswa dan dosen harus terjalin baik.

“Itu siswa memiliki skil, berinovasi, kreativitas dan jiwa entrepreneur, insya Allah jika itu mereka miliki akan punya pasar ke depan,” ujarnya.

Ia bahkan menyebutkan, perguruan tinggi saat ini tidak zamannya lagi untuk membangun gedung-gedung pendidikan. Ke depan ruang-ruang secara virtual akan terus dikembangankan. Sehingga pendidikan jauh lebih muda diakses dari rumah walau hanya di atas meja.

Reporter: NANANG IP
Editor: NANANG RL