Pelecehan Seksual Siswi SDN di Banawa Belum Terkuak, Guru Duga Ulah Makhluk Halus

oleh -
SDN 23 Banawa, Kabupaten Donggala

DONGGALA – Sudah seminggu lama kasus dugaan pelecehan seksual yang dialami Bunga (bukan nama sebenarnya, red), siswi berusia 10 tahun SDN 23, Kelurahan Banawa, Kabupaten Donggala belum juga ada titik terangnya. Pelaku dugaan rudapaksa belum juga dibekuk oleh pihak kepolisian Polres Donggala.

Sementara, pihak sekolah pun juga mengaku masih sangsi kasus tersebut terjadi di lingkungan sekola. Bahkan dugaan seorang guru lebih mencengangkan, Bunga bisa jadi dirudapaksa oleh mahluk halus/gaib.

Wali Kelas Bunga, Listiawati mengatakan, pada saat kejadian pekan lalu pihaknya tidak berada di tempat. Namun berdasarkan pengakuan dari teman-teman dekat Bunga, tidak ada orang yang masuk dalam kelas.

“Saya waktu kejadian itu saya ijin pulang lebih dulu sama ibu Kepsek, karena ada urusan penting yang harus diselesaikan. Tetapi saya tanya sama teman-teman akrabnya, tidak ada yang lihat ada laki-laki dalam kelas, karena saat itu dia bersama teman temannya dalam kelas,” ujar Listiawati kepada media ini Senin (2/10).

BACA JUGA :  Jangan Berlaku Curang

Menurut Listiawati, bisa jadi Bunga ini diganggu oleh mahluk halus atau gaib. Karena jika disetubuhi oleh seorang laki-laki pasti anak-anak di sekolah melihat pelaku itu.

Kepsek SDN 23 Banawa, Rahayu Ningsih juga menyangsikan. Dia mengatakan, sampai saat ini pihak sekolah belum bisa mendapatkan titik terang pelaku dugaan pelecehan seksual yang dialami siswinya.

“Tidak mungkin pelecehan seksual itu terjadi di lingkungan sekolah, karena saat itu lingkungan sekolah ramai. Pagar kiri kanan sekolah terkunci dengan baik dan aman. Bisa jadi di luar sekolah atau perjalanan saat bunga menuju pulang ke rumahnya,” ujar Kepsek Rahayu.

Menurut salah seorang teman bunga RZ (10) yang juga tetangganya, sesampainya di rumah Bunga mengeluh sakit. Dia menangis dan mengadu ke neneknya, bahwa dirinya habis mendapatkan pelecehan seksual.

BACA JUGA :  Kenang Tragedi 28 September, Pemkot Tabur Bunga di Lokasi Bencana

“Pada hari Selasa itu saya pulang bersama dia waktu itu. Sampai di rumah saya lihat Dia menangis dan mengaku sakit. Saya juga lihat tiba-tiba banyak darah mengalir dari kakinya, sampai mengalir di lantai. Saya dengar juga dia ceritakan sama neneknya, kalau dia telah diganggu sama laki laki yang dia tidak kenal sampai keluar darahnya banyak,” ungkap RZ.

Sementara teman lainnya AD mengaku, saat kejadian hari itu Bunga mengaku sakit di bagian sensitifnya. Tetapi tidak memberitahukan atas kejadian yang dialami.

Reporter: IRMA
Editor: NANANG