TOLITOLI – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tolitoli mengaku masih terus mendapatkan dukungan dari Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah Sulawesi Tengah (Sulteng) dalam setiap kegiatan vaksinasi Covid-19.
Saat ini, kerja sama vaksinasi bersama BIN sudah memasuki termin kedua yang dimulai sejak tanggal 15 Juli sampai 14 Agustus 2022.
“Bentuk dukungan BIN kepada kami tetap sama seperti sebelum-sebelumnya, BIN selalu mensupport kami dalam kegiatan vaksinasi ini, progressnya mereka selalu pantau, kami juga sama-sama dan membangun koordinasi di lapangan,” kata Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Tolitoli, Matalatta Tanra, Selasa (09/08).
Dari pihaknya, kata dia, selalu memberikan informasi kepada BIN sesuai dengan pemetaan yang dilakukan, mengenai daerah-daerah sasaran vaksinasi. Dari informasi itu, pihak BIN memfasilitasi, lalu bersama-sama turun ke lapangan.
Pada prinsipnya, lanjut dia, kegiatan vaksinasi terus berjalan. Hanya saja, progresnya tidak seperti sebelum-sebelumnya, karena pihaknya juga sedang dalam tahap penyelesaian vaksinasi BIAN (Bulan Imunisasi Anak Nasional) yang sudah menjadi program rutin Dinkes. Selain itu, tantangan terbesar yang dihadapi saat ini adalah kesadaran masyarakat untuk mau divaksin.
“Karena kita sendiri juga tidak boleh memaksa masyarakat untuk mau divaksin, apalagi juga kita tahu sendiri kasus covid yang semakin melandai, bahkan di beberapa bulan terakhir ini bisa dikatakan tidak ada lagi. Di lain sisi, gaungnya vaksinasi adalah untuk covid itu sendiri, itulah yang membuat masyarakat kita enggan,” tuturnya.
Kalaupun ada regulasi yang mewajibkan vaksinasi, kata dia, paling dampaknya hanya 20 persen, semisal hanya pada saat orang bepergian saja atau hal lain yang membutuhkan syarat vaksinasi.
“Kalau di tingkat provinsi mungkin besar, karena banyak orang yang keluar masuk, tapi untuk kita di kabupaten ya paling hanya lima sampai 10 persen,” jelasnya.
Untuk itu, kata dia, pihaknya bersama BIN juga lebih mengedepankan pendekatan humanis kepada masyarakat, karena minat untuk divaksin juga semakin menurun.
“Jadi kita bersama BIN lebih fokus pada sistem Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) sekaligus pelaksanaan,” tambah Ketua Pelaksanaan Vaksinasi Kabupaten Tolitoli itu.
Sejauh ini, kata dia, pihaknya masih tetap melibatkan semua puskesmas. Pihaknya masih tetap membangun komunikasi dengan beberapa puskesmas yang tetap melaksanakan kegiatan vaksinasi setiap hari.
Hingga saat ini, capaian untuk dosis satu di Tolitoli sudah pada posisi 90 persen, dosis dua hampir 70 persen dan capaian booster sekitar 16 persen.
“Sekarang kita juga sudah mulai melaksanakan vaksinasi booster dua atau dosis empat untuk tenaga kesehatan (nakes). Jadi termasuk dosis empat ini masih dalam lingkup kerja sama dengan BIN, hanya memang sasarannya belum ke masyarakat,” tandasnya.
Sebelumnya, Pengelola Imuninasi Dinkes Tolitoli, Hamzah, mengatakan, kerja sama dengan BIN berjalan lancar sejak awal.
“Kami melakukan di semua titik yang ada di wilayah kerja 15 puskesmas, termasuk di wilayah-wilayah terpencil,” kata Hamzah.
15 Puskesmas yang dimaksud adalah Puskesmas Bangkir, Baolan, Basidondo, Binontoan, Dakopemean, Dondo, dan Puskesmas Galang.
Selanjutnya, Puskesmas Kayulompa, Kombo, Kota, Lampasio, Laulalang, Ogodeide, Ogotua, serta Puskesmas Salumbia.
Untuk sasaran vaksinasinya sendiri, secara umum pihaknya membuka pelayanan untuk semua dosis.
“Tapi secara khusus kita juga sedang fokus mengejar target booster atau dosis tiga, karena secara nasional juga sedang mengejar capaian booster,” ujarnya. ***