PALU – Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLK) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) mendatangi Kantor PLN UP3 Palu, Selasa (23/08).
Kedatangan tersebut dalam rangka menindaklanjuti tingginya keluhan konsumen terkait layanan PLN.
“Berdasarkan pengaduan konsumen yang kami terima dari bulan Januari hingga awal Agustus 2022, pelaku usaha yang paling banyak diadukan adalah PLN dengan jumlah 180 aduan,” kata Ketua YLK Sulteng, Salman Hadianto, di ruang pertemuan Kantor PLN UP3 Palu, Jalan Kartini.
Selain PLN, aduan terbanyak berikutnya adalah pelayanan leasing, disusul asuransi, bank dan developer.
Salman menjelaskan, tahun ini lembaga konsumen telah merubah pola informasi penerimaan dan penyelesaian pengaduan konsumen. Biasanya dilakukan di setiap akhir tahun, saat ini polanya diubah.
“Jika ada aduan yang menonjol, maka kami segera melakukan langkah komunikasi dengan pihak bersangkutan dan memantaunya sampai sejauhmana penanganan aduan aduan tersebut,” ujarnya.
Khusus untuk pengaduan pelayanan PLN, kata dia, pihaknya membaginya menjadi sembilan jenis. Paling tinggi adalah terkait pemadaman bergilir, disusul aduan tentang P2TL, pemadaman rumah berdekatan dan aduan tentang tidak masuknya pulsa saat melakukan pengisian.
Salman berharap ada sinergitas dan komunikasi yang baik. Bukan bukan hanya saat ini saja, namun juga setelahnya.
“Semoga dengan adanya penyampaian aduan dari kami, pihak PLN akan mampu menurunkan tingginya jumlah aduan dari pelanggan ke depan,” tutup Salman.
Pihak PLN yang diwakili sejumlah pejabatnya menyambut baik dan berterima kasih atas kedatangan dan informasi serta masukan dari YLK Sulteng.
“Pertemuan hari ini sebagai dasar untuk sinergitas kita ke depannya. Kita berharap pertemuan ini akan membuahkan hasil yang baik tentang pelayanan yang dilakukan,” kata Manager Bagian Transaksi Energi PLN UP3 Palu, Fuad Syarifuddin.
Fuad menyadari, saat ini pihaknya masih memiliki banyak kendala terutama dalam hal infrastruktur jika dibandingkan dengan daerah lain.
“Kami memiliki layanan PLN Mobile. Jika ada pengaduan atau laporan dari pelanggan, kami mengharapkan agar dapat menggunakan layanan tersebut karena semua hal yang berhubungan dengan layanan PLN semua lengkap di situ,” terangnya.
Pada kesempatan yang sama, Manager ULP Palu, Frisian Monitja, memastikan akan memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggannya dengan terus melakukan perbaikan-perbaikan.
“Pengaduan ini adalah hal yang tidak bisa dihindari karena merupakan bagian dari bisnis PLN dan pengaduan seperti ini akan tetap ada,” ujarnya.
Sementara itu, Manager ULP Kamonji, Reagen Jacobis, mengatakan, PLN adalah pelayan masyarakat, sehingga pihaknya bertekad untuk melaksanakan pelayanan yang prima.
“Terkait tingginya angka pengaduan pemadaman memang ada hal yang diluar kendali kami. Namun adanya pengaduan yang disampaikan YLK ini menjadi tolak ukur bagi kami untuk mendorong kinerja menjadi lebih baik ke depannya,” ucapnya.
Menurut Reagen, pemadaman terbagi dua jenis, yakni pemadaman yang terencana dan pemadaman karena gangguan.
Reporter : Hamid/Editor : Rifay