Pelantikan PW KBB Sulteng, Cudy Minta ada Studi Sejarah Masuknya Banjar di Sulteng

oleh -
Gubernur Kalsel, H. Sahbirin Noor saat melantik PW KBB Sulteng, di salah satu hotel di Kota Palu, Sabtu (22/06) (FOTO : media.alkhairaat.id/Yamin)

PALU – Hari Sabtu ini menjadi momentum istimewa di Kota Palu dengan dilantiknya Pengurus Wilayah Kerukunan Bubuhan Banjar (PW KBB) untuk periode 2023 – 2027.

Acara yang berlangsung di salah satu hotel kota ini dipimpin oleh Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel), H. Sahbirin Noor, yang juga merupakan Presiden Sa dunia (kebahagiaan) KBB Pusat.

Kegiatan itu turut dihadiri, Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng), H. Rusdy Mastura, Ketua DPRD Kalimantan Selatan, Suprian Hamkah, dan paguyuban Banjar di Sulteng dan tokoh-tokoh KBB. Kepala OPD Lingkup Kalsel. Ketua Forum Pembauran Kebanggsaan (FPK) Sulteng, Wiljaya Candra.

Dikesempatan itu gubernur yang akrab disapa Paman Birin itu, mengaku sangat berbahagia atas sambutan yang sangat baik dari Gubernur Sulteng, saat tiba di Kota Palu.

“Saya sangat bahagia dengan sambutan yang luar biasa dari Gubernur Sulteng. Ini menunjukkan betapa eratnya hubungan antara kami,” ujar Paman Birin, Sabtu (22/06).

Paman Birin mengapresiasi Gubernur Sulteng yang saat ini memiliki umur 74 tahun, terus memimpin Sulawesi Tengah yang lebih maju lagi, sesuai dengan julukan, Sulteng Negeri 1000 megalit.

“Saking bagus batunya, itu dikirim ke Banjar,” ucap Birin disambut tawa hadirin.   

Paman Birin berpesan kepada jajaran DPW KKB Sulteng, agar terus memberi kontrobusi positif untuk Sulawesi Tengah, dan menjalin hubungan baik dengan semua orang, serta membaur dengan semua kerukunan yang ada.

“Orang-orang Banjar sangat taat agama, dan kuat memegang tradisi budaya. Membaurlah dengan semua suku yang ada di Kota Palu,” pesannya.

Sebelumnya, Gubernur Sulteng, mengaku sudah bagian dari banjar. Karena sejak lama sudah berbaur dengan orang-orang Banjar. Baik melalui sepak bola pun dalam pergaulan sehari-hari.

“Orang Banjar ini sama kita sudah menyatu, saya sudah merasa bagian dari Banjar,” katanya.

Olehnya, Gubernur meminta agar KKB Sulteng membuat studi sejarah masuknya Banjar di Sulteng, agar memberikan pengetahuan kepada semua orang, khususnya di Kota Palu.

Cudy juga mengungkapkan memiliki kedekatan dengan tokoh-tokoh Banjar yang tersebar di Indonesia.  Termasuk, K.H. Rustam Arsyad, di Kota Palu, yang merupakan Murid Pendiri Alkhairaat, Habib Idrus Bin Salim Aljufri (Guru Tua).  

“Banjar ini bagian dari diri saya,” tekan Cudy.

Ketua DPW KKB Sulteng, H. Muhammad Zain Halud, menyampaikan  Sulteng dikenal dengan Negeri 1000 Megalit, yang dicanangkan oleh Gubernur. InsyaAllah dengan dicanangkannya Sulteng dengan Negeri 1000 Megalit Sulteng lebih dikenal lagi oleh dunia internasional  dan sektor pariwisata Sulteng akan lebih maju.

Seiring dengan pencanangan Negeri 1000 Megalit, Pengurus KBB Sulteng akan ikut melancarkan mambangun program tersebut.

Menurutnya, awalnya orang-orang Banjar datang di Kota Palu sudah sangat banyak, kurang lebih 700 Kepala Keluarga (KK) yang kebanyakan sebagai tukang jahit, yang hidup rukun dengan warga lainnya. Karena aktif di tengah-tengah masyarakat.

“Itu dulu, sekarang orang-orang Banjar di Kota Palu ini sudah banyak yang berkreasi dan berprestasi. Baik di sektor pemerintahan, pendidikan, sosial , keagamaan juga di sektor usaha,” terangnya.

Acara pelantikan ini juga dimeriahkan dengan tausiyah dari Fikri Haikal MZ, putra dari mendiang ustaz kondang, Zainudin MZ, yang memberikan pesan-pesan kebaikan dan harmoni bagi semua peserta yang hadir.

YAMIN