PALU – Puluhan Warga BTN Puskud, Kelurahan Palupi mendatangi Kantor Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Uwelino Donggala, di Jalan I Gusti Ngurah Rai Palu, Kamis (15/06).
Mereka memprotes pelayanan instansi tersebut, khususnya dalam menyuplay air kepada warga.
“Air yang berasal dari PDAM itu keruh, ibarat kopi susu. Kondisi ini sudah berlangsung selama kurang lebih 4 bulan lamanya,” kata salah seorang tokoh masyarakat setempat, Efran.
Anehnya dari dua jalur yang dilalui PDAM, suplai ke BTN Kartika Baliase di Desa Taipajangki, airnya tidak kotor dibanding ke arah lain.
Tak hanya itu, sudah dua hari terakhir ini, air tidak lagi mengalir. Pihaknya memberi batas waktu selama tiga hari kepada PDAM agar segera memperbaiki pelayananannya.
“Kalau tidak ada perubahan kami akan turunkan massa yang lebih besar lagi,” tegas Erfan.
Selain agar PDAM kembali memperlancar aliran air, pihaknya juga meminta PDAM agar memperbaiki kualitas air, mengingat pentingnya air bersih bagi kehidupan manusia.
“Sebenarnya keruhnya air PDAM Donggala ini sudah terjadi cukup lama, tapi kita selalu dijanji-janji saja. Terakhir alasan mereka, untuk menjernihkan air maka dibutuhkan alat pembersih yang harganya cukup mahal senilal Rp600 juta,” ungkap Efran.
Dari hasil pertemuan warga, pihak PDAM yang dipimpin langsung Plt Direktur PDAM Uwelino Donggala, Rajman L Lugu berjanji segera menindaklanjuti persoalan tersebut. Solusi awalnya mendrop mobil tangki ke BTN Puskud selama proses pembenahan saluran air.
“Saya baru menjabat, olehnya masalah seperti ini akan menjadi catatan dan masukan penting bagi kami untuk bagaimana menuntaskan persoalan ini dengan maksinal,” katanya. (HAMID)