Mamuju – Pasca bencana alam gempa bumi di wilayah Mamuju, Jum’at (15/1), para pedagang di pasar lama dan baru di pusat kota Kabupaten Mamuju, kembali membuka aktivitas jual beli.
Dalam pantaun media ini, aktivitas jual beli itu masih didominasi oleh para pedagang ikan, udang, serta sayur-sayuran yang merupakan kebutuhan pokok bagi para penyintas, maupun bagi para relawan yang datang dari berbagai daerah yang telah kehabisan stock makanan.
Sedang sebagian besarnya para pedagang di pasar lama, pasar baru maupun sejumlah tempat-tempat perbelanjaan diarea pertokoan Kota Mamuju masih memilih menutup tempatnya dari aktivitas jual beli, karena mengaku trauma dengan adanya gempa-gempa susulan.
Berbeda dengan itu, gerai-gerai perbelanjaan seperti indomaret dan alfamidi dipusat Kota Mamuju, terpantau telah melayani para konsumennya kembali, meskipun kondisi gerai yang masih belum tertata dengan rapi pasca diguncang gempa bumi berkekuatan 6,2 magnitudo. Masing-masing gerai yang telah beroperasi kembali itu, mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian, sebab dinilai rawan dengan adanya aksi-aksi penjarahan.
Akan tetapi belum semua gerai tersebut dapat beroperasi kembali. Sebab sejumlah gerai terlihat rusak parah, bahkan beberapa diantaranya ada yang rata dengan pijakan kaki hingga menelan korban jiwa.
Menurut salah satu pedagang Sembako di Pasar Lama Mamuju, Kisman, dirinya bahkan masih enggan untuk berlama – lama melayani konsumen. Sebab ia mengaku masih menaruh trauma dengan adanya gempa-gempa susulan yang terjadi diwilayah Mamuju.
“Baru ki dua hari mulai jualan ini, dan hanya tiga sampai empat jam saja buka, dan rata-rata pembeli ini banyak itu relawan yang sudah ki habis stock makanannya,” kata pria (48) tahun itu, sambil merapikan barang dagangannya yang berserak.
Sementara itu, Gubernur Sulawesi Barat HM Ali Baal Masdar meminta pengusaha di kawasan pertokoan untuk segera membuka usaha mereka pascabencana gempa bumi, Jum’at 15 Januari 2021 lalu.
“Toko-toko harus sudah mulai buka, ada polisi dan tentara yang menjaga,” kata Ali usai rapat bersama unsur pemerintah Kabupaten Mamuju dan Majene di kompleks Kantor Gubernur Sulbar, Jumat.
Ali menyatakan sepekan pascabencana, perekonomian di Mamuju sudah mulai pulih dan membaik. Itu dibuktikan dengan sejumlah pasar tradisional dan swalayan yang sudah buka kembali.
Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan status penanganan bencana gempa bumi dengan magnitudo 6,2 di Sulawesi Barat sebagai tanggap darurat.
Penetapan status tanggap darurat itu dilakukan Gubernur Sulawesi Barat, HM Ali Baal Masdar melalui surat nomor 001/Darurat-SB/I/2021, sejak 15 Januari 2021 sampai 28 Januari 2021.
Rep: Faldi/Ed: Nanang