PALU – Musim haji menjadi berkah bagi pedagang musiman yang berada di Kawasan Asrama Haji Transit Palu.
Salah satu pedagang perlengkapan haji yang beraktivitas di Asrama Haji Transit Palu, Hj. Nani mengaku sehari-sehari adalah seorang pedagang yang memiliki butik khusus kelengkapan haji di Kota Palu. Usahanya itu sudah digelutinya sejak 25 tahun lalu.
Dia mengaku, saat musim haji dirinya selalu menjajakan dagangannya di kompleks asrama haji transit pau hingga kabupaten di Sulteng, hal itu sudah dilakukannya sejak 25 tahu lalu.
“Profesi ini sudah 25 tahun saya geluti, makanya jadwal manasik haji semua daerah di Sulteng saya tahu karena sudah pengalaman bahkan saya kenal semua Kandepag di kabupaten,” aku Nani.
Dia mengatakan, harga yang diberikannya juga bervariasi mulai dari Rp400 ribu hingga Rp10 ribu. Hanya saja, konsumen yang paling banyak adalah perempuan sehingga yang paling laris adalah pakaian dalam dan ihram.
Dari pengalaman 25 tahun menjadi pedagang musiman haji, Nani mengaku memiliki omset hingga ratusan juta rupiah.
“Kalau satu musim saya bisa dapat keuntungan sampai Rp 100 juta karena saya keliling sampai di kabupaten lain,” imbuhnya.
Sementara itu, Rusmin yang juga pedagang musiman di Asrama Haji Transit Palu mengaku dalam sehari-hari berjualan pakain khusus haji di salah satu pasar di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Hanya saja ketika musim haji tiba, Rusmin juga menyisir asrama haji dari Mamuju, Bone, Polmas, Mamuju Utara dan Kota Palu.
“Paling tinggi pembelinya itu di Mamuju, dua hari disana dapat Rp7 juta,” ujarnya.
Sama seperti Hj. Nani, dirinya juga mengaku barang paling diminati adalah pakaian dalam perempuan.
Dia menambahkan, di Kota Palu tahun ini omsetnya menurun. Hal itu disebabkan oleh adanya Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) yang melakukan manasik di luar asrama haji.
“Tahun lalu agak ramai, tahun ini turun karena ada KBIH yang tidak manasik di sini,” tandasnya. (YAMIN)