PALU – Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Sulawesi Tengah (Sulteng), mendorong pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) agar menggunakan transaksi non tunai atau menggunakan QR Code Indonesian Standard (QRIS) di Pasar Ramadhan, Kota Palu.
“Kita mendorong supaya semua pelaku usaha di Pasar Ramadhan ini menggunakan QRIS. Nanti kita akan genjot komunikasi dengan perbankan yang lain agar supaya mereka ini dibantu disediakan layanan QRIS masing-masing,” kata Kepala KPw BI Sulteng, Dwiyanto Cahyo Sumirat, saat melakukan kunjungan ke Pasar Ramadhan Kota Palu, Sabtu (16/04).
Berdasarkan pemantauan yang dilakukan BI Sulteng, terdapat 99 meja pedagang yang ada di Pasar Ramadhan yang ada di kompleks Balai Kota Palu tersebut. Dari total jumlah tersebut, baru tujuh pedagang yang menggunakan transaksi non tuna menggunakan QRIS.
“Nanti kita minta dengan pihak perbankan agar menyediakan lebih banyak lagi di sini,” katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan, saat ini jumlah UMKM di Kota Palu sudah mencapai 40 ribu, 36 ribu di antaranya sudah menggunakan sistem transaksi non tunai dengan QRIS.
Berdasarkan data itu, lanjut Dwiyanto, potensi untuk pengembangan QRIS di Sulteng masih sangat besar dan menjadi market menarik bagi Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP). Di antara faktor yang dinilai sebagai potensi untuk meningkatkan transaksi digital di Sulteng adalah penggunaan smartphone pada seluruh kalangan usia dan rata-rata usia penduduk Sulteng yang didominasi kalangan 20 sampai 40 tahun.
Ia menjelaskan, penggunaan QRIS tidak hanya pada saat melakukan transaksi pembelian barang, melainkan juga untuk pembayaran zakat, infaq dan sedekah.
“Momennya dapat sekali, saat kita menerapkan prokes yang ketat kita tetap dapat beramal. Layanan QRIS itu juga ada di masjid-masjid, jadi tinggal pakai smartphone saja sudah cukup,” tambahnya.
Berdasarkan data nasional, transaksi QRIS mencapai Rp4,5 triliun dari 54,6 juta transaksi per Februari 2022, atau naik Rp1,1 triliun dalam 14,9 juta transaksi di Februari 2021. Pertumbuhan merchant yang mengadopsi QRIS per 28 Februari 2022 juga telah mencapai 15,7 juta. (RIFAY)