PALU- Kelompok Pecinta Alam Dolo (Palado) menurunkan empat orang atletnya, dalam perhelatan kejuaraan terbuka panjat tebing buatan ke-III tingkat Nasional yang digelar oleh Galara Feb Untad, mulai Senin hingga Kamis (22-25/11).
“Dalam kejuaraan terbuka kali ini empat orang atltet putra panjat tebing didikan Palado diturunkan, yakni Rudiansyah, Imam Agus Faisal, dan Gunawan diturunkan pada kategori lead dan kategori speed classic. Sementara Mohammad Akira Fitra (Afi) hanya akan turun pada kategori lead,” kata senior KPA Palado Lia Somba, di Palu, Kamis (25/11).
Ia mengatakan, dalam event kali ini cukup banyak pesertanya yang berasal dari beberapa kabupaten/kota di wilayah Sulteng yakni Kota Palu, Kabupaten Sigi, Donggala, Parimo, Toli-Toli, Banggai, Tojo Unan-Una baik dari FPTI, Club, Kelompok Pecinta Alam maupun MAPALA.
“Selain itu kejuaraan kali ini diikuti atlet dari Makassar juga Gorontalo,” katanya.
Dia menambahkan, pada hari ke-dua kejuaraan ini diselenggarakan Kamis (23/11) kemarin untuk babak kualifikasi ketegori lead putra diperlombakan, terdapat 63 orang atlet.
“Hasilnya ke empat atlet putra dari KPA Palado mampu lolos ke babak semifinal yang menyisakan 26 orang peserta,”katanya.
Meskipun kata dia, pada hasil babak semifinal yang dapat lolos ke babak final tersisa 8 orang dan memang harus mengakui keunggulan peserta lainnya. Dari 8 orang yang lolos ke babak final lead putra terdapat 5 orang berasal dari atlet Pangkep Sulawesi Selatan, dan 3 orang dari Sulteng yakni Muh. Azzahrandy (KPG Pandawa), Albert Muntu (KPA SAT Toli-Toli) dan Ivan Alana (FPTI Kota Palu).
Sementara pada ketegori speed classic yang diikuti 34 orang peserta dan babak kualifikasi di gelar pada Rabu (24/11) malam yang diiringi oleh hujan gerimis di lokasi pertandingan. Sehingga sempat harus dilakukan break beberapa kali, bahkan babak penyisihan kategori speed classic putra ini harus tertunda dan dilanjutkan pada hari ini Kamis (25/11) dan akan dilanjutkan pada babak final yang menyisakan 16 peserta.
Dalam perlombaan kategori speed ini masing-masing peserta melakukan pemanjatan sebanyak 2 kali untuk mencari best time atau waktu terbaiknya untuk dapat lolos kebabak selanjutnya.
Dari 16 orang peserta yang lolos kebabak final kategori speed classis putra terdapat 2 orang atlet KPA Palado yakni Imam Agus Faisal yang berada di peringkat 6 dengan best time 17.487 dan Gunawan yang berada di peringkat ke-12 best time 20.267.
Sementara yang berada di peringkat pertama adalah utusan dari KPG Pandawa Indonesia Muh. Alzzahrandy dengan best time 14.721, peringkat 2 adalah Moh. Naufal dari Cendrawasi Climbing Club dengan best time 15.718 dan Albert Muntu (KPA SPAT Toli-Toli) berada di peringkat ketiga dengan best time 15.822.
“Kejuaraan terbuka ini, merupakan event pertama pasca pandemic covid-19 di Sulteng. Dan seluruh pecinta olahraga panjat tebing khususnya di Sulteng sangat bersyukur dengan terselenggaranya kegiatan ini oleh Mapala Galara Feb Untad,”katanya.
Sebab menurutnya, cukup lama tidak ada kejuaraan yang dapat dijadikan sebagai ajang pembinaan bagi atlet di Sulteng. Dia berharap kedepan semakin banyak event-event dapat kembali diselenggarakan. Mengingat dalam kejuaraan Nasional seperti PON melalui Cabor Panjat Tebing ini, terdapat banyak medali yang diperebutkan dan sangat besar peluang bagi Sulteng untuk meraih medali dengan potensi sumber daya yang ada.
“Cukup dengan pembinaan dan support dari pemerintah daerah maka daerah kita mampu berkompetisi dan bersaing dengan daerah lainnya,”pungkasnya.
Di daerah Sulteng sejak lama memiliki cukup banyak anak muda berpotensi dalam cabang olahraga panjat tebing. Salahsatu atlet panjat tebing Indonesia pernah meraih medali perak pad IFSC Climbing Worl Cup 2018 di Chingqing Tiongkok yakni Aspar Jaelolo.
Tidak terkecuali Kabupaten Sigi, terbukti pada perhelatan pekan olahraga Nasional (PON) ke X1X di Jawa Barat 2016, satu dari dua orang atlet panjat tebing mewakili Sulteng dari Kabupaten Sigi anggota Palado.
Selain itu, pada pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) ke VII 2014 di Kabupaten Poso. Cabang olahraga panjat tebing Kabupaten Sigi, mampu meraih juara umum dengan meraih 8 medali. Dan dari 13 orang atletnya terdapat 10 orang anggota Palado berasal dari satu desa yakni Desa Kota Pulu.
Bagi kelompok Palado lahir sejak 1997 silam, selama ini mendorong sumber daya dan potensi dimiliki anak muda, khususnya ada di Kecamatan Dolo, kabupaten Sigi.
Dan menjadikan organisasi pencinta alam sebagai wadah untuk terus membina, mendidik dan melahirkan atlet-atlet berbakat sesuai minat dan kemampuannya dalam olahraga alam bebas seperti moentering, lintas alam termasuk dalam olahraga panjat tebing.
Hingga saat Palado setiap penyelenggaraan kejuaraan baik ditingkat lokal maupun nasional selalu berupaya untuk mengirimkan anggotanya yang menjadi atlet untuk ikut berkompetisi.
Sebab bagi kami di Palado membangun sebuah organisasi adalah hal mudah. Namun untuk mempertahankan eksistensi sebua organisasi bukanlah pekerjaan mudah, apalagi bisa mendorong anggotanya agar dapat berprestasi mengharumkan nama daerah Sulteng.
Di Sulteng sendiri Palado cukup dikenal dikalangan organisasi pecinta alam sebagai salasatu organisasi tetap eksis di dunia kepecinta alaman termasuk dalam setiap kompetisi panjat tebing.
Reporter: Ikram