PALU – Meningkatnya jumlah kasus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Kawasan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), tepatnya di Bahodopi, dinilai merupakan persoalan serius yang harus segera direspon.
Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Tengah, Nilam Sari Lawira, Sabtu (25/04), mengatakan, yang pertama, PT IMIP adalah kawasan industri yang mempekerjakan puluhan ribu orang. Morowali, kata dia, berpeluang menjadi pusat transmisi.
“Kedua, sebelum terlambat, tindakan pencegahan dan antisipasi harus segera dilakukan sebelum kematian massal terjadi. Kita tidak boleh berfikir menunggu dan melihat. Tetapi terus berinovasi dan bergerak cepat agar tidak terjadi dampak buruk,” sebutnya.
Menurutnya, demi menciptakan pengendalian situasi secara terukur di Kabupaten Morowali, maka ada beberapa hal penting untuk dilakukan, yakni meminta kepada Bupati Morowali untuk segera mengajukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan mengantisipasi dampak ikutan PSBB dan meminta semua pihak di Kabupaten Morowali, terutama entitas bisnis seperti PT IMIP dan perusahaan lainnya untuk membangun kerja sama penanggulangan COVID-19 bersama Pemerintah Kabupaten Morowali.
“Melawan Covid-19 tidak bisa hanya menyerahkan pada urusan pemerintah kabupaten saja, tetapi semua komponen masyarakat harus turut serta mengambil peran,” ujar Politisi Partai NasDem itu.
Nilam juga meminta kepada Gubernur Sulawesi Tengah untuk segera menghentikan kegiatan operasional PT IMIP dan aktivitas konsentrasi dalam jangka waktu PSBB, karena terdapat ribuan orang di wilayah itu.
“Hal itu penting untuk mencegah penularan dan melakukan antisipasi sebelum situasi tidak bisa dikendalikan. Intinya, kita tidak boleh menunggu jatuhnya ribuan korban jiwa baru sadar,” tuturnya.
Nilam juga meminta kepada PT IMIP untuk segera membangun rumah sakit skala regional untuk mengantisipasi jatuhnya korban jiwa. Karenanya, PT IMIP sebagai korporasi skala multinasional, harus bisa turut serta memberi kontribusi membantu daerah dalam urusan kemanusiaan Covid-19.
“Kita berharap, pihak PT IMIP dan para investor skala besar di Morowali bukan hanya datang mengeruk keuntungan semata. Tetapi juga ikut mengambil tanggung jawab dan memperhatikan aspek kemanusiaan,” tutupnya. (HARIS)