PALU – Patung berbahan tembaga Presiden RI pertama, Ir Sukarno tidak lama lagi akan berdiri kokoh di tengah lokasi Taman GOR Kota Palu, Jalan Juanda. Patung setinggi 8 meter, ditambah dudukan setinggi 2 meter lebih itu akan berdiri di lokasi yang akan diberi nama “Monumen Mutiara Bangsa”.

Saat ini, proses pembuatan patung tengah dikerjakan oleh pengrajin tembaga di pusat pembuatan Nuansa Gallery Tumang Tegalrejo, tepatnya di RT01/1X Lepogo, Kabupaten Boyolali.

Dua hari lalu,  pihak Bank Sulteng bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Palu telah mengunjungi tempat tersebut. Kunjungan juga dilakukan pada hari berikutnya, Rabu (08/01), ke Studio Satiaji Mandiri, Jalan Mangunharjo, Yogyakarta.

Pihak Bank Sulteng diwakili Masha dan stafnya, sedangkan dari Pemkot Palu diwakili Sekretaris Kota (Sekkot) Palu, Asri L Sawayah, Kadis PU Iskandar Arsyad, Kepala Bappeda Arfan serta staf Humas.

Menurut Sekkot, kunjungan langsung tersebut guna memastikan kualitas dan bahan tembaga yang akan dibuat untuk patung Ir Soekarno agar benar-benar berkualitas dan sesuai dengan karakter dari sosok Presiden pertama RI tersebut.

Kata dia, keberadaan patung tersebut akan menjadi simbol sejarah yang bisa diketahui para siswa dan mahasiswa serta masyarakat Kota Palu dan sekitarnya.

“Tak hanya itu saja, keberadaan patung Ir Soekarno juga bisa menjadi salah satu daya tarik sejarah dan juga sebagai destinasi wisata yang layak dikunjungi. Sebab tak hanya itu, di bawah patung juga sekaligus dibuatkan diorama sejarah perjuangan Ir Soekarno dan para tokoh pejuang lainnya,” ujarnya.

Sejarah telah mencatat bahwa Presiden RI pertama, Ir. Soekarno pernah ke Palu dan memberi nama Bandara Mutiara Palu.

Soekarno datang ke Palu pada 10 Oktober 1957. Dia mendarat di Bandara Masovu, Palu. Soekarno lantas mengubah namanya menjadi Bandara Mutiara. (HAMID)