Pasukan Pengganti Operasi Tinombala Tiba

oleh -
Pasukan BKO Brimob saat apael penerimaan pasukan di Bandara Mutiara Sis Aljufri, Kamis, (29/10). (FOTO: MAL/IKRAM)

PALU- Sekitar 540 personil pasukan Brigadir Mobil (Brimob) dengan menggunakan pesawat khusus tiba di Bandar Udara Mutiara Sis Aljufri, Jumat (29/9).

Mereka merupakan pasukan yang akan menggantikan pasukan Operasi Tinombala yang segera ditarik kembali keasalnya Mabes Polri, Polda Lampung, Polda Jawa Tengah dan Polda Maluku.

Kepala Humas Polda Sulteng AKBP Hari Suprapto mengatakan, pasukan ini menggunakan pesawat khusus dengan shorty penerbangan empat kali. Pendaratan pesawat pertama pada pukul 08.00 Wita sampai pesawat terakhir tiba pada pukul 10.30 Wita.

“Pasukan ini terdiri dari SatBrimob Aceh, Polda Kepulauan Riau (Kepri), Polda Gorontalo dan Korbrimob Kelapa Dua,” kata Hari Suprapto di sela-sela apel penerimaan pasukan di Bandara Mutiara Sis Aljufri Palu.

BACA JUGA :  33 Siswa SMA Alkhairaat Tongko Ikuti ANBK 2024

Hari Suprapto menjelaskan, Pasukan ini akan bertugas selama tiga bulan dimulai pada Sabtu 30 September sampai pada Jumat 29 Desember. Dalam hal ini, juga ada pergantian pimpinan Satgas Tinombala, Kombes Pol M. Badrus yang kali ini dipimpin  Kombes. Pol. Juzuli dari Korbrimob Kelapa Dua.

“Berkaitan dengan pemberangkatan pasukan tiba hari ini, ke sektor masing-masing, para komandan pasukan telah tiba dua hari lalu. Kemudian melakukan orientasi di lapangan. Selanjutnya kembali kesektor masing-masing lalu kembali ke Palu untuk menjemput pasukanya,” katanya.

BACA JUGA :  Mahasiswa Sulteng di Jogja Bangga Pencapaian Duet Cudy-Ma’mun

Dia mengatakan, pasukan tiba ini langsung dibawa ke sektor masing-masing, direncanakan besok pagi pasukan lama akan kembali, sehingga tidak terjadi kekosongan.

Dia menambahkan, operasi masih difokuskan pada 4 sektor yang meliputi Kecamatan Poso Pesisir, Poso Pesisir Utara, Poso Pesisir Selatan dan Lembah Napu yang meliputi Kecamatan Lore utara, Lore Timur dan Lore Tengah.

Berdasarkan data inteljen dihimpun di lapangan, mereka ini bergerak secara dinamis kadang terlihat dua orang, terkadang bersatu.

“Jadi setiap hari dilakukan evaluasi untuk melihat perkembangan pergerakan mereka,” ujarnya.

Saat ini aparat kepolisan dan TNI masih memburu 7 orang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) salahsatunya dipimpin Ali Kalora. (IKRAM)