MOROWALI – Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi melakukan peninjauan ke beberapa pangkalan yang ada di Kabupaten Morowali dan Morowali Utara (Morut), awal pekan ini.

Peninjauan dilakukan terkait harga LPG 3 kg yang cukup tinggi sekaligus memastikan kelancaran distribusi LPG 3 kg bersubsidi.

Peninjauan dilakukan Kabag Perekonomian dan Sumber Daya Alam Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Morowali dan Morut serta Sales Branch Manager Rayon 1 Retail Sulawesi Tengah Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi bersama tim.

Sales Branch Manager Rayon 1 Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Hizkia Reiner Bontong, menyampaikan bahwa tujuan dari tinjauan ini adalah untuk mengetahui secara langsung kondisi di pangkalan, apakah terdapat harga LPG 3 Kg yang masih tinggi.

Kepala Bagian Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam Kabupaten Morowali, Arsail, menyampaikan kondisi di Morowali beberapa waktu lalu.

“Harga di tingkat pengecer masih ada beberapa yang tinggi karena banyaknya permintaan dan dimanfaatkan oleh oknum oknum yang tidak bertanggung jawab. Jika ada keluhan masyarakat bisa juga disampaikan melalui Pertamina Call Center 135, ” ucapnya.

Sementara itu, ketersediaan stok LPG 3 kg di Kabupaten Morut masih aman.

“Alhamdulillah kami cek di pangkalan pangkalan stoknya tersedia,” ucap Royke Tobigo, Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Morut.

Namun di Kabupaten Morut, Pertamina menemukan adanya pangkalan yang menjual di atas HET dan tidak ada papan nama pangkalan.

“Langsung kami beri sanksi skorsing penangguhan pengiriman LPG 3 Kg selama satu minggu. Apabila masih ditemukan kembali menjual di atas HET, akan kami tutup pangkalannya,” tegas Rainier.

Kata dia, agen sebagai sub penyalur juga akan diberikan Surat Peringatan (SP) karena tidak memonitoring pangkalannya.

Terpisah, Sekretaris Daerah Kabupaten Morut, Musda Guntur, mengimbau agar masyarakat tidak melakukan pembelian berlebih.

“Kepada seluruh masyarakat pengguna gas LPG Non Subsidi agar membeli di pangkalan resmi yang sudah ditunjuk oleh Pertamina. Jika ditemukan harga yang masih tinggi, Pemda akan mengambil sikap tegas untuk menindak oknum tersebut,” ujarnya.

Musda juga mengimbau kepada masyarakat yang di.luar Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) agar menggunakan gas LPG non subsidi.

Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Fahrougi Andriani Sumampouw menyampaikan, pihaknya akan terus memonitoring agen dan pangkalan LPG 3 Kg supaya tepat sasaran.

“Bentuk monitoring Pertamina untuk harga itu sampai di tingkat agen dan pangkalan, untuk harga di pedagang eceran diperlukan tim pengawasan terpadu dari pihak Pemda dan Aparat Penegak Hukum untuk mengawasi dan menindak tegas oknum yang menjual LPG 3 kg di atas HET,” ujarnya.

Fahrougi menambahkan untuk pengusaha pangkalan tabung agar menjual tabung kepada konsumen akhir.

“Kami mengajak para pengusaha pangkalan tabung gas LPG 3 kg agar lebih tegas dan disiplin untuk menjual dan mendistribusikan tabung sehingga tepat sasaran, khususnya ttg bagi masyarakat dan pelaku UMKM kecil yang benar-benar sangat membutuhkan,” katanya. */RIFAY