Pascasarjana UIN Datokarama Gelar Seminar Kajian Islam dan Integritas Ilmu di Era Society 5.0

oleh -
Foto bersama peserta dan pemateri seminar nasional, di aula kampus UIN, Senin (04/07). (FOTO: media.alkhairaat.id/Najiha)

PALU – Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu menggelar seminar nasional dengan tema “Kajian Islam dan Integritas Ilmu di Era Society 5.0”, di aula kampus UIN, Senin (04/07).

Seminar ini menghadirkan pemateri Rektor UIN Datokarama Palu, Prof. Dr. Sagaf S. Petalongi dan Prof. Teuku Zulfikar dari Universitas Ar-Raniry Aceh.

Pesertanya sendiri adalah khusus pascasarjana UIN Datokarama Palu yang telah menyetorkan makalahnya sebelum batas waktu yang ditentukan.

“Seminar ini lebih kepada bagaimana mengkaji Islam itu menggunakan perspektif baru. Sama dengan adanya perkembangan teknologi informasi,” ucap Direktur Pascasarjana UIN Datokarama Palu, Prof. H. Nurdin.

Ia berharap, lembaga-lembaga pendidikan Islam bisa mengintegrasikan pembelajaran menggunakan teknologi.

BACA JUGA :  Rektor UIN Datokarama: Alumni Siap Mengabdi untuk Daerah, Bangsa dan Negara

“Karena anak-anak milenial sekarang sudah sangat melek dengan teknologi. Karena itu, lembaga pendidikan ilmu pun harus diadaptasi sesuai dengan perkembangan teknologi tersebut, sehingga teknologi ini lebih diberdayakan penggunaannya untuk ilmu pengetahuan, bukan sekadar hiburan atau hanya untuk main-main saja,” jelasnya.

Adapun tujuan seminar tersebut, kata dia, ingin melahirkan output berupa makalah yang akan diterbitkan secara online atau prosiding.

“Karena selama ini belum ada seminar yang melahirkan prosiding. Jadi ini pertama kali di UIN,” katanya

BACA JUGA :  UIN Datokarama Perkuat Pemahaman Mahasiswa tentang Kluster Program KKN

Ia menambahkan, setelah selesai seminar, dua hari ini akan ada prosiding sebanyak 115 makalah akan terbit online dan diberi ISBN.

Olfi, salah satu peserta seminar dari Jurusan Manajemen Pendidikan Islam, mengatakan, kecanggihan teknologi sudah disiapkan, maka mental juga perlu disiapkan.

Tetapi, kata dia, tentu saja ada hal-hal yang tetap tidak bisa dibaurkan dengan teknologi itu sendiri.

“Nah itulah yang menjadi tugas kita bagaimana kita terus mendalami pembelajaran-pembelajaran ilmu seperti ini. Berusaha menjadi orang yang melebur, tetapi tidak tenggelam dengan kemajuan teknologi sekarang ini,” ujarnya.

Usai kegiatan seminar, dilanjutkan presentase tiap-tiap makalah di ruang pascasarjana sesuai dengan jadwal masing-masing.

Reporter : Najiha
Editor : Rifay