PALU – Dua bulan sudah warga di Kecamatan Kulawi Selatan, Kabupaten Sigi, belum menikmati listrik.
Kondisi itu dirasakan sejak terjadinya bencana alam gempa bumi yang melanda daerah itu, 28 September 2018 lalu.
Gempa bumi yang dimaksud telah merusak sejumlah infrastruktur kelistrikan, seperti tiang-tiang yang roboh.
Upaya perbaikan jaringan telah dilakukan pihak PLN, namun sering terkendala curah hujan yang cukup tinggi dalam beberapa pecan terakhir ini, ditambah longsor sering terjadi menyebabkan akses jalan untuk mengangkut material PLN ke wilayah terdampak, sulit dilakukan..
“Kalau malam hari suasana sepi karena gelap. Biasanya kalau malam sedikit ramai, ada yang memutar televise. Jalan-jalan juga ramai dilalui warga. Tapi sekarang habis Shalat Isya, jalanan sudah sepi, orang- orang sudah di rumah masing-masing,” kata Taufik, salah satu warga Desa Watukilo, Kecamatan Kulawi Selatan, Kabupaten Sigi, Ahad (02/12).
Sebagian warga yang memiliki kecukupan, terpaksa membeli mesin genset untuk penerangan di malam hari.
Warga lainnya, Rahim, menambahkan, dirinya terpaksa membeli mesik genset untuk keperluan membuat kue yang akan dijual.
Namun, kata dia, dengan adanya mesin genset tersebut juga membutuhkan biaya lebih untuk Bahan Bakar Minyak (BBM). Dalam semalam bisa menghabiskan sekitar empat liter premium.
“Satu botol premium dijual dengan harga Rp10 ribu. Maka sekurang-kurangnya biaya untuk keperluan genset semalam sekitar Rp 50 ribu,” tambahnya.
Dia juga berharap, jaringan listrik bisa segera baik untuk menghidupkan perekonomian masyarakat.
“Karena malam hari, kios-kios jualan lebih cepat tutup dari biasanya. Bahkan ada kios yang tidak buka pada sama sekali kalau malam,” imbuhnya.
Dikonfirmasi, Manager PLN (Persero) Area Palu, Abbas Rahim, mengatakan, berdasarkan informasi dari Rayon Donggala, total 15 travo di Kulawi Selatan yang sudah diisi tegangan, Ahad kemarin.
“Sebenarnya selesai kemarin (Sabtu, red), hanya karena hujan maka hari ini baru dicoba isi tegangan dan sudah nyala. Mungkin saja ada rumah warga yang belum nyala jika sambungan ke rumahnya ada yang putus, rumah rusak dan lain-lain, silhakan dilaporkan ke petugas setempat,” katanya. (IKRAM)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.