PALU – Dua hari pasca kebakaran yang melanda pasar Tradisional Masomba, Selasa (8/8) malam,  tentunya menyisakan banyak duka. Setidaknya 300-san lapak pedagang rata dengan tanah dilahap si jago merah.

Namun tidak halnya dengan para pengumpul dan beberapa anak-anak yang tinggal di sekitaran komplek kebakaran. Mereka terlihat bersuka ria sambil mengais-ngais sisa kebakaran.

Ata salah satunya, kepada wartawan media ini, ia mengungkapkan berhasil mendapatkan uang Rp30 ribu dari hasil menjual paku dan tembaga sisa hasil kebakaran. “Kemarin saya berhasil dapat Rp20 ribu dari hasil menjual paku dan tembaga, hari ini baru Rp10 ribu Kak,” ujar Ata, Kamis (10/8).

Saat wartawan media ini menanyakan kepada Ata dan reakannya hendak dijual kemana benda yang mereka pungut itu, Ata menunjuk seorang Pengumpul yang tengah asik melayani anak-anak lainnya.

Saat  mendekati Pengumpul, yang namanya tidak ingin disebutkan itu, media ini mengamati si pengumpul tak menimbangnya. Terlihat seorang anak membawa paku dan logam sisa-sisa kebakaran di dalam sebuah plastik kantongan yang hampir penuh. Ketika wartawan media ini menegur pria  itu, ia  hanya senyum dan terus melayani anak-anak lainnya. (Apriawan)