Pasca Bencana, Kemenristekdikti Akan Kucur Rp283 Miliar Untuk Untad

oleh -
Menristekdikti, Prof. H. Muhamad Nasir memberikan keterangan pada sejumlah wartawan usai menghadiri wisuda angkatan 94 Untad, Jumat (09/11) (FOTO: MAL/YAMIN)

PALU – Pasca bencana 28 November 2018 lalu, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) memberi perhatian khusus kepada Universitas Tadulako (Untad), dengan menyediakan anggaran sekitar Rp283 miliar.

“Anggaran yang cukup besar hanya untuk Untad,” kata Menristekdikti, Prof. H. Muhamad Nasir, usai menghadiri wisuda angkatan ke-94 Untad, pekan lalu.

Kata Nasir, dana sebesar itu diperuntukan pada pembangunan gedung perkuliahan dan beberapa fasilitas yang dianggap tidak layak lagi untuk digunakan, agar proses pembelajaran berjalan dengan baik.

“Semua untuk fasilitas, tetapi diutamakan untuk gedung dulu. Hanya beberapa bagian untuk fasilitas, nanti pada tahap berikutnya laboratoriumnya kita perbaiki juga,” katanya.

Ditegaskannya, target pemulihan pertama akan dilakukan di tahun pertama 2019, sampai Februari. Setelah itu, dilakukan evaluasi gedung. Sekitar awal semester tahun 2019 dilakukan lagi evaluasi, dengan harapan semua sudah selesai.

BACA JUGA :  Pemkot Palu Peringati Hari Kesaktian Pancasila

Politisi asal PKB itu membeberkan hal yang disampaikannya pada rektor Untad beberapa hari pasca bencana. Disampaikannya, tidak boleh berhenti proses perkuliahan walaupun dalam kondisi tertimpa bencana, semangat jangan pernah surut, harus tetap mendidik menjadi lebih baik sehingga harus bangkit lagi.

“Saya sudah sampaikan sama rektor, kuliah harus tetap jalan. Supaya semangat anakmakin bangkit, klo makin lama berhenti dia akan menyurutkan semangat. Jadi dia akan mengeluh terus, tapi kalau sudah mulai kuliah dia akan semangat terus.”terangnya.

Bukan hanya untuk Untad, bantuan juga akan diberikan kepada mahasiswa yang terkena bencana, baik mahasiwa untad maupun mahasiwa swasta yang lain di Kota Palu.  Sehingga dia berharap pada mahasiwa, dengan adanya bencana tidak boleh dijadikan masalah, harus  tetap konsentrasi meningkatkan kualitas lebih baik.

BACA JUGA :  Cuti Kampanye, Wali Kota Palu Titip Urusan Kebersihan kepada Padat Karya

“Kalau ada tambahan yang masih terkena dampak bencana silahkan dicatat. Saya sudah sampaikan sama  pak rektor. Saya akan perhatikan betul, karena bapak presiden Jokowi selalu meminta pada saya, tolong mahasiswa yang terkena dampak jangan sampai keleyeran. Bahasa pak presiden seperti itu, dan akan diselesaikan oleh Kemenristekdikti, dan kami akan tindaklanjuti itu.”tandasnya. (YAMIN)

Tentang Penulis: Fauzi Lamboka

Gambar Gravatar
Profesi sebagai jurnalis harus siap mewakafkan diri untuk kepentingan publik. Menulis merupakan kebiasaan yang terus diasah. Namun, menulis bukan sekadar memindahkan ucapan lisan ke bentuk tulisan. Tetapi lebih dari itu, mengabungkan logika (akal), hati (perasaan) untuk medapatkan rasa, yang bisa diingat kembali di hari esok.