DONGGALA – Sekitar 100 kepala keluarga (KK) di Desa Wombo Kalonggo, Kecamatan Tanantovea, Kabupaten Donggala, terpaksa mengungsi pasca banjir bandang yang melanda wilayah tersebut, pukul 16.00 Wita, Selasa (27/05) sore.
Banjir akibat meluapnya air sungai ini merusak ratusan rumah dan fasilitas umum di desa itu.
Pengungsian dilakukan warga ke rumah keluarga masing-masing karena rumah mereka terdampak banjir dan tidak memungkinkan untuk ditinggali sementara waktu.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Tengah mencatat total 350 rumah warga terdampak.
Selain kerusakan pada rumah warga, banjir bandang ini juga merusak sejumlah fasilitas pendidikan dan infrastruktur, termasuk satu jembatan yang putus total, satu unit Taman Kanak-Kanak (TK), satu gedung Sekolah Dasar Negeri (SDN), satu gedung SMP, serta satu gedung Madrasah.
Kebutuhan mendesak bagi para pengungsi saat ini meliputi logistik, air bersih, alat berat untuk pembersihan, makanan siap saji, tenda pengungsian, obat-obatan, dan perlengkapan anak-anak (kidsware).
Bupati Donggala, Vera Laruni, yang turun langsung ke lokasi bencana, memastikan pemerintah segera menanggulangi dampak banjir dengan membangun bronjong dan melakukan normalisasi sungai.
“Besok alat berat sudah akan kami turunkan dan mulai bekerja,” ujar Vera.
Ia juga mengimbau warga untuk tetap waspada karena kondisi cuaca belum stabil.
“Kepada laki-laki diharapkan menjaga anak-anak terutama perempuan, dan kepala desa serta kepala dusun terus memantau situasi di lapangan,” pesan Bupati.
Koordinasi dengan Gubernur Sulawesi Tengah juga tengah dilakukan Bupati, untuk memastikan bantuan yang diperlukan cepat tersalurkan kepada warga terdampak.*/Yamin