PALU – Sejak beberapa tahun ke belakang, Pasar Ramadhan yang bertempat di samping Kantor Wali Kota Palu, digelar setiap tahun di bulan Ramadhan. Pasar yang difasilitasi oleh Pemerintah Kota Palu, turut membantu ratusan pedagang makanan, minuman, kue lebaran, takjil yang menjual di sana.
Norma warga di jalan Merpati mengatakan, dirinya rutin setiap tahun menjual di pasar Ramadhan ini. Untuk bergabung berjualan di pasar Ramadhan, salah satu syaratnya harus membayar retribusi sebesar 300 ribu untuk setiap pedagang.
“Saya tiap hari menjual makanan masak seperti ayam goreng, ayam panggang, ayam krispi dan beberapa sayuran. Setiap hari Alhamdulillah dagangan saya selalu habis terjual. Setiap hari pendapatan yang saya dapati sebesar 2 juta dari jumlah itu keuntunganku, yang saya dapati 500 ribu,” ujar ibu Norma kepada media ini, Rabu (5/4).
Dari keuntungan itu sebagian dibayarkan untuk ketiga karyawannya.
“Alhamdulillah ada yang dipakai baku bantu bantu uang lebaran nanti,” ujar Norma tersipu malu.
Kesehariann Norma adalah seorang penjual cabai dan bawang merah di Pasar Inpres Manonda Palu Barat.
Di tempat terpisah Mama Marko warga di Jaaln Lorong Malaya penjual makanan ciri khas Manado mengaku bahwa tiap tahun dirinya juga selalu menjual di pasar Ramadhan ini. Pasar Ramadhan ini baginya penuh berkah. Jualan apa saja pasti laris dibeli pengunjung yang datang dari penjuru Kota Palu.
“Pasar Ramadhan ini Pasar yang mendatangkan rejeki, keberkahan kenapa saya bilang begitu, karena saya lihat dan cermati apa saja orang jual di pasar Ramadhan Islam maupun Nasrani yang berjualan di sini pasti dagangannya laris manis,tak tersisa,”‘” ujar Mama Marko.
Setiap hari pendapatan yang diperoleh dari menjual makanan serta takjil mencapai 2 juta. Dia berharap selama bulan puasa semoga pendapatan yang diraihnya tidak akan berkurang.
Reporter: IRMA
Editor: NANANG