JAKARTA – Calon wakil gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng), dr. Reny Lamadjido, menyatakan, pasangan BERANI (Bersama Anwar Reny) memiliki konsep inovatif untuk mencapai kualitas pendidikan yang setara standar global.

Konsep inovatif tersebut digagas oleh pasangan BERANI karena adanya regulasi yang melarang pembentukan sekolah berstatus internasional.

Hal ini disampaikan Reny, menjawab pertanyaan terkait rencana pembentukan sekolah berbasis internasional, saat debat publik yang disiarkan Metro TV, di Jakarta, tadi malam.

“Benar undang-undang melarang sekolah dengan status internasional. Namun, yang kami maksud adalah sekolah setara SMA dengan metode pengajaran bertaraf internasional, terutama dalam hal pembelajaran bahasa,” kata dr. Reny.

Dia menekankan pentingnya keterampilan berbahasa yang harus diasah sejak SMA agar generasi muda tidak tertinggal dalam persaingan global.

Reny menjelaskan bahwa metode pembelajaran yang interaktif sangat dibutuhkan. Kata dia, anak-anak harus dibiasakan berdiskusi dan terlibat aktif.

“Ini akan melatih mereka untuk berbicara di depan umum dan membangun kepercayaan diri,” tambahnya.

Menurutnya, fokus utama mereka bukanlah soal status sekolah, melainkan peningkatan kualitas pendidikan.

“Kami ingin menciptakan sekolah-sekolah yang memiliki standar kualifikasi internasional. Generasi emas 2045 harus kita persiapkan dengan pendidikan yang setara dengan sekolah-sekolah di negara maju,” ujarnya.

Dia menegaskan bahwa upaya ini adalah investasi jangka panjang untuk masa depan Sulawesi Tengah. Dengan peningkatan kualitas pendidikan, diharapkan akan lahir sumber daya manusia yang kompetitif di tingkat global, siap membawa Sulawesi Tengah menuju kemajuan. *