PARIMO – Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) mendapat penghargaan terbaik kedua pada penyelenggaraan Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas).
Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, Pemkab Parimo ikut terlibat menyukseskan, salah satu program andalan Nasional melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memenuhi kebutuhan air bersih dan sanitasi di kawasan pedesaan.
Kepala Bappelitbangda Parimo, Irwan mengatakan, dalam penyediaan air minum Parimo masuk kategori terbaik kedua setelah Kabupaten Poso, sehingga kedepan dengan predikat ini terus berupaya meningkatkan layanan untuk kebutuhan dasar masyarakat.
“Program ini sudah dilaksanakan secara baik sejak awal, di mulai pada tahun 2008, hingga saat ini. Yang mana, lokus program tersebut menyasar desa-desa mengalami krisis air bersih,” ungkapnya saat dihubungi, Kamis (14/10).
Ia menjelaskan, secara umum Parimo mendapat nilai 99,1 persen dari 11 Key Perfomance Indikator (IKP) yang menjadi tolak ukur keberhasilan program. Namun, dua indikator yang belum terpenuhi maksimal yakni KPI 1 terkait akses air minum dengan target 164.016 jiwa dengan realisasi 161.841 jiwa atau sekitar 90 persen, dan KPI 3 terkait pengelolaan sistem penyediaan air bersih (SPAM) dengan target 09 persen dan realisasi baru mencapai 85,4 persen.
Pihaknya, akan mengoptimalkan kedua KPI yang belum tercapai tersebut pada program lanjutan di tahun 2022.
Dengan harapan, semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait dan tim konsultan serta fasilitator dapat bekerja sama.
“Dibutuhkan pula dukungan Pemerintah Desa terlibat lebih aktif dalam menunjang keberlanjutan Pamsimas,” jelasnya.
Ia menambahkan, ada tiga desa di Parimo mendapat penghargaan yang sama yakni Desa Muara Jaya, Kecamatan Lambunu, Desa Nambaru, Kecamatan Parigi Selatan dan Desa Dongkas, Kecamatan Tinombo, tahun ini, Parimo menyasar 25 desa menjadi lokus percepatan program Pamsimas.
“Sebenarnya tidak ada kendala. Karena memang kami masih menarget sembilan KPI. Tahun depan, dua KPI yang belum tuntas akan diselesaikan, sehingga 11 indikator ini semuanya biasa tercapai,” tutupnya.
Reporter : Mawan
Editor : Yamin