PARIMO – Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Provinsi Sulawesi Tengah, mencatat hasil produksi udang vaname per tahunnya mencapai 4.885 ton dengan luas lahan produksi 7,189 hektar.

Hasil produksi ini menjadikan komoditas udang vaname menjadi yang paling potensial di daerah itu.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Parimo, Efendi Badtjo, Rabu (27/05), menuturkan, guna mendukung percepatannya, Pemkab tengah menyiapkan sejumlah sarana dan prasarana pendukung, termasuk menginventarisir lahan potensial yang masuk dalam kawasan pengembangan budidaya perikanan sebagaimana yang telah diatur dalam tata ruang Parigi Moutong.

“Yang disiapkan awal adalah pemetaan lahan agar orang berinvestasi lebih mudah. Tentunya tidak menyalahi ketentuan teknis budidaya dan tata ruang,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, udang vaname hasil petambak tradisional merupakan komoditas potensial. Selain itu ada juga tambak yang menggunakan teknologi intensif milik dua perusahaan yang bergelut di bidang budidaya perikanan.

Saat ini, kata dia, dua perusahaan tersebut sudah mulai beroperasi. Masing-masing PT Esaputli Pratama di Desa Tomoli Kecamatan Toribulu dengan luas sekitar 16,5 hektare dan PT Aquacultera Prima di Desa Sijoli Kecamatan Moutong seluas 250 hektare.

Teknologi intensif yang dikembangkan dua perusahaan itu diprediksi mampu memproduksi udang vaname sekitar 25 hingga 30 ton per hektar, per siklus panen.

“Sektor ini bisa menjadi salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah,” jelasnya.

Di sisi lain,  lanjut dia, pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah memberikan kewenangan kepada kabupaten/kota untuk mengeluarkan izin usaha budidaya perikanan pada tambak tradisional dan teknologi intensif.

Sementara itu, untuk izin tambak yang menggunakan teknologi super intensif dan pembiayaan budidaya bersumber dari dana asing serta kegiatan pertambakan lintas kabupaten/kota, tetap menjadi kewenangan pemerintah provinsi.

“Ini sangat menguntungkan bagi daerah, karena proses pengurusan dokumen administrasi lebih cepat dan mudah sebab berkedudukan langsung di daerah sasaran,” tutupnya. (MAWAN)