Parimo Masuk Program Eliminasi Malaria

oleh -
Kepala BTKLPP Kelas 1 Makassar. (FOTO: media.alkhairaat.id/Mawan)

PARIMO –  Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), masuk dalam program eliminasi malaria tahun 2022 mendatang.

Saat ini, Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Kelas I Makassar Kementerian Kesehatan(Kemenkes) tengah menyasar wilayah yang menjadi fokus program tersebut.

“Oleh karena itu, kami terlebih dahulu melakukan kajian sebelum suatu daerah dikatakan terbebas dari malaria, dan wilayah sasaran kami di Kecamatan Palasa,” ucap Kepala BTKLPP Kelas 1 Makassar, Maman Sudirman, usai pertemuan dengan Pemkab Parimo, di Parimo, Senin (06/09).

Maman mengatakan, dalam kajiannya BTKLPP akan mengambil jenis-jenis nyamuk sebagai sampel untuk diteliti lebih lanjut di laboratorium, termasuk mewawancara masyarakat setempat, yang rencananya akan dimulai pekan depan.

BACA JUGA :  Bangun Rumah Dinas Guru Tanpa Bayar Tanah, Warga Balukang II Gugat Kepsek SMA 1 Sojol

“Oleh karena itu kami terlebih dahulu melakukan kajian sebelum suatu daerah dikatakan terbebas dari malaria, dan wilayah sasaran kami di Kecamatan Palasa,” ungkapnya.

Direncanakan, kajian kesehatan lingkungan terhadap malaria berlangsung selama sebulan ke depan. Dari hasil kajian itu, akan tergambar bahwa Parimo layak menuju eliminasi malaria.

Dia menyebutkan, saat ini ada enam kabupaten dari 12 kabupaten/kota di Sulteng telah bebas dari malaria. Upaya ini dilakukan untuk mengejar target secara nasional pada tahun 2030 nanti seluruh daerah di Indonesia eliminasi malaria.

Dijelaskannya, tahun 2021 program ini menyasar Kabupaten Poso dan tahun depan Parimo yang menjadi lokus, yang mana dalam proses kajian nanti akan melibatkan pemerintah provinsi dan kabupaten setempat.

BACA JUGA :  Satu Bakal Calon untuk Pilkada Parimo Tidak Memenuhi Syarat

“Pada intinya dalam kajian ini apakah Parimo masih ada ditemukan penyakit malaria atau tidak, apabila nanti hasil uji sampel di laboratorium kami, penyakit ini tidak ada lagi ditemukan. Maka layak dikatakan eliminasi malaria,” tutupnya.

Reporter : Mawan
Editor : Yamin