PARIMO – Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) mendapat bantuan program peremajaan pohon kelapa sebanyak 100 hektar. Program tersebut bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) tahun 2020.
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Parigi Moutong Nelson Metubun, ditemui. Kamis (18/6) mengatakan, kelapa dalam saat ini masih menjadi komoditas pelengkap ketahanan pangan daerah selain kakao dan komuditi lainnya.
“Sektor ini masih memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi daerah, selain padi menjadi komoditas utama menjaga stabilitas pangan Parigi Moutong, termasuk kontribusi terhadap ketahanan pangan Sulteng,” jelasnya.
Ia menjelaskan, untuk sektor pertanian masih menjadi andalan Parimo, karena sebagian besar masyarakatnya berprofesi sebagai petani.
Kata dia, tahun 2019 Parimo juga mendapat sentuhan program yang sama, dimana luas lahan yang terakomodasi sekitar 437 hektare, dari total luas keseluruhan lahan produktif perkebunan kelapa 26.522 hektare.
“Rata-rata produksi komoditas kelapa oleh petani sebesar 212,176 juta butir/tahun yang mencapai 100 pohon per hektar dengan jarak tanam 10 meter,” jelasnya.
Kepala Bidang Perkebunan Dinas TPHP Parimo, Rahmatia menambahkan, program peremajaan kelapa tahun ini, petani mendapat 80 unit knapsack atau alat semprot pertanian, 800 kilogram pupuk yang mengandung tiga unsur hara sekaligus yakni Nitrogen Fosfor dan Kalim, termasuk bantuan herbisida pengendali gulma.
“Kami mengevaluasi program di lapangan dan menentukan kelompok mana saja yang berhak mendapat bantuan,” terangnya.
Menurut dia, dari 100 hektare lahan tersentuh program peremajaan kelapa menyasar sekitar lima kelompok, atau 150 orang petani di Parimo.
“Peremajaan pohon kelapa perlu, karnea banyak tanaman ini mengalami penuaan, sehingga di pandang perlu dilakukan penanaman kembali,” tutupnya. (MAWAN)