PARIMO – Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) terus menggenjot program vaksinasi guna menghadapi ancaman gelombang ketiga penularan COVID-19.
Parimo saat ini berada di zona aman pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 2, namun langkah antisipasi sudah harus dilakukan pemerintah sejak dini dalam rangka meminimalisir penularan COVID-19.
Wakil Bupati Parimo, Badrun Nggai mengatakan, sesuai target vaksinasi, pemerintah setempat harus menggenjot 2.000 dosis vaksin disuntik ke masyarakat per hari, untuk mengejar capaian target minimal 70 persen di akhir Desember 2021 dengan sasaran sebanyak 323.117 jiwa.
“Vaksinasi adalah bagian penting dalam mencegah penularan, selain mematuhi protokol kesehatan dengan ketat,” ungkapnya saat ditemui, Senin (01/11)
Kata Wabup, dari catatan pemerintah setempat, enam hari terakhir atau sejak 27 Oktober 2021, tidak ditemukan kasus baru COVID-19 di parimo dan saat ini jumlah warga yang masih dalam perawatan kurang lebih 15 orang, tiga diantaranya sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit dan 12 orang lainnya melakukan isolasi mandiri.
“Bentuk pencegahan penting, dari pada mengobati. Artinya, sebelum terjadi lonjakan kasus harus ada langkah-langkah strategis mmutus mata rantai penularan,” terangnya.
Ia menjelaskan, pemerintah setempat melalui tim satuan tugas (Satgas) penanganan dan pengendalian COVID-19 beserta Dinas Kesehatan setempat perlu mengoptimalkan kegiatan testing, tracing dan treatmen (3T) di lapangan dengan menggandeng pemerintah desa/kelurahan dan kecamatan.
Ia memaparkan, saat ini Parimo telah mendapat tambahan kurang lebih 100 ribu dosisi vaksin dari Dinas Kesehatan Sulteng, di tambah kehadiran Badan Intelijen Negara (BIN) yang juga menggelar kegiatan yang sama sangat membantu Pemkab dalam mempercepat capaian target.
Ia menambahkan, beberapa waktu terakhir setelah menyasar warga daerah terpencil dan bantuan BIN menyukseskan program vaksinasi, kini Pemkab Parmo juga konsentrasi membuka layanan vaksinasi di pasar-pasar tradisional untuk memudahkan masyarakat menjangkau layanan tersebut.
“Semua kegiatan yang berhubungan dengan COVID-19 masih tetap di jalankan, meskipun penularan kasus terus melandai,” tutupnya.
Reporter : Mawan
Editor : Yamin