Paralegal Muda Diharapkan Semakin Aktif Upayakan Pencegahan KBGS

oleh -

PALU – 20 paralegal muda Yayasan Lembaga Bantuan Hukum (YLBH) Asosiasi Perempuan Indonesia untuk Keadilan (APIK) Sulawesi Tengah (Sulteng), yang tercatat 20 orang, diharapkan semakin aktif melakukan pencegahan kasus Kekerasan Berbasis Gender Seksual (KBGS) dan kasus Kekerasan Berbasis Gender Seksual Online (KBGSO).

Ririn Sabani, Staf Program YLBH APIK Sulteng, Senin (31/10), mengatakan, peningkatan kapasitas paralegal muda didukung dengan pelatihan-pelatihan seperti yang baru-baru ini dilakukan, yakni Jambore Orang Muda yang digelar Ruang Temu Generasi Sehat (Rutgers) Indonesia bekerja sama dengan LBH APIK Jakarta dan Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) di Sukabumi.

“Tanggal 27 sampai 29 kemarin, tiga dari 20 paralegal muda LBH APIK Sulteng ikut ke Jambore Raya, orang muda cegah dan tangani KBGS,” katanya.

Menurutnya, yang mengikuti semua kegiatan itu adalah hasil seleksi essai pada form pendaftaran. Salah satu syarat utamanya adalah pernah mengikuti kegiatan Rutgers yang berkoalisi dengan Koalisi Perempuan Indonesia dan LBH APIK.

“Paralegal muda itu pernah ada pelatihan yang didukung oleh Rutgers,” jelas Ririn.

Ia berharap, paralegal muda ini agar berpartisipasi aktif dalam melakukan aksi-aksi pencegahan dan penanganan kasus-kasus KBGS dan KBGSO.

“Karena ke depannya kita tidak tahu seperti apa kasus KBGS akan meningkat atau tidak. Yang pasti, kalau melihat perkembangannya dari tahun ke tahun, KBGS dan KBGSO itu semakin meningkat. Masih banyak orang-orang yang menggunakan media digital tapi tidak memamahi tentang keamanan dan hak-hak digitalnya,” lanjut Ririn.

Karena sudah menjadi paralegal muda yang berarti menjadi orang LBH APIK juga, berarti sudah punya legalitas untuk melakukan pendampingan para korban KBGS.

“Mereka sudah punya ID Card dan sudah memiliki SK untuk melakukan pendampingan. Kemudian salah satu yang kita upayakan bagaimana meningkatkan partisipasi paralegal muda ini untuk terlibat secara langsung dalam aksi-aksi pencegahan KBGS maupun KBGSO,” ujarnya.

Menurutnya, pencegahan yang dikerjakan misalnya pengembangan media kampanye, kegiatan sosialisasi, pertemuan-pertemuan, dan advokasi kemitraan.

Reporter : Iker/Editor : Rifay