Pansus Padagimo DPRD Sulteng Pelajari Sistem Penanganan Bencana di NTB

oleh -
FOTO: HUMPRO DPRD PROVINSI SULTENG

MATARAM – Rombongan Panitia Khusus (Pansus) Pengawasan Pascabencana Alam Palu, Donggala, Sigi dan Parigi Moutong (Padagimo) DPRD Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), diterima Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Dr H Zulkieflimansya, di ruang kerjanya, Selasa  (11/08).

Dalam pertemuan tersebut, Gubernur NTB yang sebelumnya merupakan mantan anggota DPR RI dua periode dari Dapil Banten, memberikan sedikit bocoran bagaimana memperoleh suntikan dana dari berbagai pihak, terutama dari APBN untuk mendorong percepatan penanganan pascabencana.

“Tanpa bantuan APBN atau pemerintah pusat, kita sulit keluar dari berbagai masalah, terutama anggaran,” kata Gubernur.

Seusai diterima gubernur, selanjutnya rombongan Pansus mendapatkan pemaparan dari Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTB, Ahmadi, soal pengalaman dalam menangani rehab rekon bencana di daerah yang juga terkenal dengan destinasi alam dan budayanya itu.

Ada banyak hal yang dipaparkan, antara lain menyangkut banyaknya biaya pendampingan  atau fasilitator, pembuatan Perda Tahan Gempa, melakukan review terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), penyusunan Perda Bangunan Tahan Gempa dan Perda Pemasangan Instrumen Kebencanaan.

“Jadi sejumlah persoalan tersebut sudah dibuatkan Perdanya dan inisiatifnya DPRD,” paparnya.

Jika di Sulteng ada istilah hunian sementara (huntara) dan hunian tetap (huntap), maka di NTB ada sebutan Risha (Rumah Instan Sederhana), Rika (Rumah Instan Kayu) dan Riko (Rumah Instan Konfensional).

“Ketiga model rumah tersebut didesain khusus tahan gempa,” ujarnya.

Seusai mendapatkan pemaparan di Aula Kantor Gubernur NTB, rombongan Pansus  selanjutnya menuju DPRD NTB dan diterima oleh Sekretaris Komisi I, Rais Ishak.

Dalam pertemuan tersebut, kedua lembaga legislatif tersebut lebih pada tukar menukar informasi  tentang kegiatan rutin kedewanan, misalnya soal kegiatan reses, sosialisasi Perda dan sejumlah dinamika yang berkembang di masing-masing daerah.

Rombongan Pansus yang diketuai Budi Luhur Larengi itu disertai hampir seluruh personel Pansus, yakni Wakil Ketua Elisa Bunga Allo, Sekretaris Wiwik Jumatul Rofiah dan para anggota, seperti Hidayat Pakamundi, Dr Ir Alimuddin Paada, Ambo Dalle, Aminullah BK, Yahdi Basma, Ronald Gulla,  Fairus Husen Maskati, Suryanto, Enos Pasaua dan Erwin Burase.

Bersama Pansus, turut serta perwakilan dari instansi tehnis, yakni Kepala Biro Adwilpem, Arfan, Plt  Kadis Perumahan, dan Kawasam Pemukiman Provinsi Sulteng Siti Buhafia, serta pihak Sekretariat DPRD Provinsi Sulteng. (RIFAY)