Panlih: Gubernur Tidak Serius Pengisian Wagub

oleh -
Ketua Panlih Wagub Sulteng, Zainuddin Tambuala saat memaparkan permasalahan terkait pengisian jabatan Wagub pada forum diskusi, Selasa (18/12). (FOTO: MAL/IKRAM)

PALU – Panitia Pemilihan (Panlih) Wakil Gubernur (Wagub) Provinsi Sulteng, menyatakan, Gubernur Sulteng tidak serius dalam percepatan pengisian wagub yang saat ini mengalami kekosongan pasca meninggalnya Sudarto, beberapa tahun lalu.

“Kalau saya melihat Gubernur tidak serius mendorong partai pengusung untuk mengusulkan dua nama sebagai wagub, sebab dia sebagai usernya (pengguna),” kata Ketua Panlih Wagub Sulteng,  Zainuddin Tambuala, saat diskusi percepatan pengisian jabatan Wagub Sulteng yang digagas Forum Percepatan Pengisian Jabatan Wagub, di salah satu warkop di Kota Palu, Selasa (18/12) malam.

Anggota DPRD Sulteng itu mengatakan, jika gubernur serius, maka jabatan wagub sudah terisi saat ini.

Dalam hal ini, kata dia, Panlih masih terus melakukan komunikasi dan mengingatkan gubernur terkait kekosongan jabatan wagub yang berlarut-larut.

BACA JUGA :  Warga Sigi Respon Positif Program Unggulan Pasangan BERAMAL

Meski demikian, pihaknya tidak bisa mendorong partai pengusung untuk mengusulkan nama cawagub yang akan dipilih nanti.

“Sebab itu ranah internal partai pengusung yang diatur dalam undang-undang. Kita hanya bisa menyurati gubernur untuk mengecek usulan partai pengusung,” katanya.

Di mana, kata dia, mekanisme proses pemilihan wabub tersebut diawali dari Gubernur berdasarkan usulan partai pengusung, kemudian menyurat ke panlih, bahwa sudah ada dua nama yang siap digodok ke sidang paripurna untuk dipilih.

“Masalahnya, sampai sekarang belum ada dua nama yang diusulkan partai pengusung,” tekannya.

BACA JUGA :  Tema Konferta AJI Palu 'Menjaga Ruang Redaksi', Sekjen AJI: Sedikit Nakal

Apalagi pascabencana ini, lanjut dia, pemerintah harus mengurus sedikitnya 3 juta jiwa penduduk Sulteng, dan itu tidak dapat dilakukan oleh Gubernur sendiri.

Dia menambahkan, Dirjen Otda juga telah melayangkan surat beberapa kali terkait percepatan pemilihan wagub.

Ketika pihaknya berkonsultasi ke Kemendagri, Gubernur Sulteng ternyata telah mengutus orang untuk menemui Dirjen, tanpa koordinasi dan sepengetahuan Panlih.

“Dirjen membocorkan hal itu dan membuat panlih tersinggung,” ungkapnya.

Ketua Forum Percepatan Pengisian Jabatan Wagub Sulteng, Andi Ridwan mengatakan, forum itu dibentuk guna mendorong pemerintah, baik legislatif maupun partai pengusung untuk serius pada pengisian Wagub Sulteng.

Forum menawarkan jabatan wagub dari kalangan pengusaha agar daerah cepat berkembang. (IKRAM)

BACA JUGA :  KPU Sulteng Ungkap Tanggapan Masyarakat Terkait Pelantikan Pejabat oleh Petahana