PALU- Panitia Pelaksana Paskah Oikumene Gereja-gereja se Sulawesi Tengah, datang menemui tokoh pemuda, tokoh adat, dan tokoh masyarakat Duyu untuk meminta maaf, perihal pelaksanaan kegiatan di stadion Gawalise kota Palu, Jumat (03/04).
Ditemani Oleh H.Husen Habibu, Hendrik Gary Lianto (ketua panitia) datang menemui tokoh masyarakat, adat dan pemuda yang dimediasi oleh pimpinan Majelis Dzikir Nuurul Khairaat Habib Sholeh Al Aydrus untuk meminta maaf kepada masyarakat Duyu.
Sebelumnya tokoh pemuda, lembaga adat dan masyarakat keberatan dengan kegiatan Paskah Oikumene diadakan daerah Duyu, dan tanpa sepengetahuan masyarakat setempat
“Kami saja masyarakat Duyu jika ingin main bola harus bayar lapangan. Satu bulan sebelum kegiatan kami di Duyu sudah di beritahu jika ada pelaksanaan kegiatan di stadion. Kami sebagai masyarakat merasa tidak dihargai, tiba-tiba orang datang ke kampung kami dengan jumlah massa yang banyak mau buat apa?” ujar Andris ketua LPM Duyu.
Salah seorang tokoh masyarakat setempat, Nurdin F Adam mengatakan, berbicara tentang toleransi, pihaknya sangat toleran di Duyu. Hanya saja ketua panitia tidak datang, permisi untuk kegiatan tersebut.
Pihaknya tidak melarang untuk membuat kegiatan tersebut. Hanya saja acara tiba-tiba diadakan tanpa sepengetahuan masyarakat dan menimbulkan keresahan di masyarakat.
“Komiu sebagai ketua panitia datang ke tempatnya orang tidak permisi. Komiu nanti berikan surat izin ke kecamatan nanti pukul 11 siang, dua hari sebelum kegiatan diadakan.
“Masyarakat sudah resah, event apa ada di kampung kami ini. Masyarakat sama sakali tidak tahu. Kita tanya ke kelurahan belum ada izinnya. Kalau begini ketua panitia siap-siap di-givu (sangsi adat),” jelasnya
Ketua Garda Alkhairaat Husen habibu mengatakan, Mari sama sama kita ciptakan suasana aman ,nyaman dan damai dan carikan solusi tepat.
Ketua panitia Hendrik Gary Lianto memohon maaf kepada seluruh tokoh masyarakat, lembaga adat serta seluruh masyarakat ada di Duyu khususnya dan kota Palu pada umumnya, mengakui kesalahan tersebut dan siap untuk di sangsi adat dan tidak mengulangi di kemudian hari.
“Panggung sudah berdiri tolong jangan dipindahkan, dan acara sudah besok diadakan. Mari cari solusinya, “ungkap Ko Acio sapaanny.
Habib Sholeh Al Aydrus juga mengatakan, mari ciptakan suasana tenang, aman, damai, selamat dan cari jalan keluarnya.
Kegiatan perayaan paskah Oikumene di stadion Gawalise Sabtu( 04/05) di perkirakan hadir 50.000 orang se Sulawesi Tengah.
Reporter : **/IKRAM