Palu Menuju Adipura tapi Warga Belum Sadar Sampah

oleh -
Kesadaran masyarakat dinilai kurang, Bahu jalan mereka jadikan tempat pembuangan sampah. Lokasi jalan Yojokodi Kelurahan Besusu Tengah. Foto: Mal/Irma

PALU – Target pemerintah Kota Palu menuju Adipura, nampaknya belum mendapatkan dukungan dari masyarakat. Sampai saat ini kesadaran masyarakat terbilang masih kurang, meskipun para lurah di Kota Palu sudah usai melakukan studi banding ke Surabaya.

Rahman salah satu warga di Jalan Yojokodi menilai masyarakat Kota Palu masih juga belum berubah. Di mana- mana masih banyak sampah bertumpukan di bahu jalan.

“Bak sampahnya dihilangkan di situ, malah bahu jalan lagi mereka jadikan tempat sampah. Mau bersih di rumahnya, tetapi rumahnya orang yang mereka kotori. Begini sifat mereka susah mau diatur,” ujar Rahman kepada MAL Online, Jum’at “(12/11).

Menurut Rahman, Lurah setempat juga kurang mensosialisasikan jam pembuangan sampah, sehingga warga seenaknya saja membuang sampah, Padahal setahunya, jadwal pembuangan sampah itu telah diatur dari jam 18.00 sampai 06.00.

BACA JUGA :  MKKS Gelar Kemah Kerja OSIS se-Kota Palu

Senada dengan itu, Mama Wulan mengeluhkan keberadaan bak sampah yang berada di Jalan Ahmad Yani, selalu penuh dan berhamburan di pinggir bak sampah dan mengeluarkan bau busuk.

“Saya minta pihak kelurahan setempat dapat memperhatikan keberadaan bak sampah di jalan Ahmad Yani. Sebaiknya dipasang jadwal pembuangan sampah. Mestinya ilmu dari Surabaya diterapkan sudah. Jangan sudah pulang jalan-jalan dari Surabaya sudah hilang ilmu yang diambil di sana,” ungkap Mama Wulan.

Sebelumnya Wali Kota Palu Hadianto Rasyid, baru-baru ini membawa Lurah se Kota Palu studi banding ke Kota Surabaya, untuk mempelajari penanganan sampah dan kebersihan di sana. Wali Kota Palu Hadianto Rasyid berharap setelah studi banding itu para lurah bisa menerapkan ilmu tersebut di wilayahnya masing masing.

Reporter: IRMA
Editor: NANANG